Nasi Kapsul, Huenak... Puedes! Berani Coba Nggak?
Kapsul. Jangan dulu pikiran melayang ke obat-obatan. Tapi kalau sudah terlanjur ya apa boleh buat. Rasanya pasti tak terpikirkan jika kapsul kemudian gandeng-renteng begitu mesranya dengan nasi dan dijual di warung makan.
Namanya nasi kapsul. Kapsul sungguhan? Tentu bukan! Sebab kalau kapsul asli pasti nasinya jadi pahit ndak karuan. Juga, kalau salah makan, jadinya malah OD alias over dosis.
Kalau begitu pasti kapsul tiruan? Ini juga bukan! Sebab tiruan biasanya identik dengan barang plastik, sementara plastik jelas tak bisa dimakan.
Kalau keduanya bukan lantas kenapa dinamakan kapsul?
Ya, karena bentuknya menyerupai kapsul obat maka jadilah namanya menjadi sayur kapsul. Andalan yang tak terlupakan dari Pacitan.
Tak perlu kaget juga dengan warnanya yang merah merona. Kadang juga masih setengah merah atau malah bisa disebut kekuningan. Beberapa ada juga yang hijau. Tapi jika tersaji di atas meja warnanya yang merah itu paling dominan.
Sungguh menggoda lidah sebenarnya, tapi membuat nyali ciut bagi yang tak pernah melihat atau mencobanya. Sebab warnanya yang merah itu sekilas malah mirip jangan lombok.
Sayur kapsul yang dipadu nasi di warung Nining Susilowati alias Mbak Ning Pacitan ini memang mengundang rasa tahu plus penasaran. Melihat tampilannya yang semerbak pasti puedesnya tak terkira, dan eh.. kapsulnya itu mirip sekali dengan buah melinjo yang masak pohon.
“Emmm… kapsulnya itu memang buah melinjo kok mas. Hanya orang pacitan memang suka menyebutnya dengan sayur kapsul karena memang bentuknya yang mirip kapsul. Kalau soal pedes, ini memang jenis sayur terpedas di Pacitan,” kata Mbak Ning tersipu.
Menurut Nining, sayur ini memang khas Pacitan. Termasuk salah satu yang legendaris dan afdolnya memang harus pedas. Sebab kalau tidak pedas kulit melinjo yang menjadi material sayurnya akan terasa sedikit getir. Kapsul-kapsul dari kulit melinjo itu biasanya dipadu dengan potongan-potongan tahu. Untuk menjadikannya makin sedap dan gurih potongan-potongan daging berurat perlu dibubuhkan.
Nining yang sejak umur 14 tahun ikut menggerus malam dengan menjual nasi Kapsul bersama ibunya di area PKL alun-alun Pacitan ini mengaku, tak ada bumbu rahasia untuk membuat sayur pedas ini. Karena itu nyaris semua keluarga di Pacitan pasti tahu cara memasak sayur ini.
Namun semangat tidak ingin membuat orang kecewa saat menikmati masakan tersebut menjadikan citarasa sayur kapsul ini berbeda dengan sayur sejenis jika disajikan di tempat lain.
Tak heran jika warung yang paling strategis di pojokan alun-alun Pacitan ini selalu hilir mudik pelanggan yang kebanyakan berasal dari luar kota.
Untuk penyajiannya diperlukan 4 buah piring. Piring pertama nasi putih, kedua nasi thiwul, ketiga sayur kapsulnya, dan keempat adalah rebusan sayur segar dari dedaunan yang dicampur kecambah dari biji kacang kedelai.
Hemmm sedap nan mantap. Semua disajikan dalam kondisi hangat dengan uap yang mengepul di atas masing-masing piring. Jam buka warung Bu Resak yang kini diteruskan Nining Susilowati ini juga tak kepalang tanggung, buka pukul 17.00 hingga 05.00 pagi.
Memang, Nining tidak hanya menjual nasi kapsul tetapi juga aneka minuman panas. Mulai dari teh, kopi, susu jahe dan seterusnya. Sangat cocok untuk jujugan pengelana dengan berbagai urusan di Pacitan untuk membunuh malam.