Wakil Ketua DPW Nasdem Jatim Tepok Jidat Sikap Risma Sujud ke IDI
Tindakan sujud yang dilakukan Walikota Surabaya Tri Rismaharini di hadapan anggota IDI beberapa saat lalu, menuai reaksi.
Salah satunya dari Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur, Visensius Awey, politisi yang sempat menawarkan Risma maju di Pilgub Jakarta 2021.
Visensius Awey mengatakan, tak habis pikir dengan sikap Risma yang mudah meledak, mudah nangis, dan mudah bersujud.
Menurut Awey, pemandangan seperti ini bukanlah hal baru. Bersujud yang dilakukan Risma dan tertangkap oleh kamera sudah terjadi 3 kali, sedangkan saat nangis juga sudah berkali kali, dan apalagi yang marah lebih banyak lagi.
Hal yang membuat Awey tepok jidat lagi adalah, Risma memilih sujud dan minta maaf ke IDI daripada ke Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, yang disampaikan oleh IDI dengan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi saat berkunjung ke Surabaya beberapa hari lalu adalah kurang lebih sama. yakni terkait kesadaran dan kepatuhan warga Kota Surabaya, dalam mengikuti protokol kesehatan.
"Saat itu Bu Walikota menanggapi pernyataan presiden dengan nada sedikit membantah, terkait jumlah prosentase yang dipaparkan. Nah, kenapa respon kepada IDI dengan presiden berbeda?. Kenapa tidak bersujud juga di hadapan presiden dan mengakui kesalahan?" kata Awey, Rabu 1 Juli 2020.
Kata Awey, sejujurnya bingung dengan sikap Risma itu. Apakah ini sikap ingin menunjukan ketidakmampuan Risma dalam menertibkan warganya agar patuh untuk menjalankan protokol kesehatan, sehingga pasien tidak terus bertambah.
Atau malah mau menunjukan kepada publik, bahwa pengelola RS Soetomo sangat kejam dan bertindak tidak adil terhadap warga Surabaya, karena berkali-kali menolak untuk bertemu dan berkoordinasi dengan Risma.
"Kalau tujuannya adalah yang ke-2 maka ini sangat berbahaya. karena dapat menyesatkan penggiringan opini dari hal yang benar ke tidak benar atau sebaliknya," kata Awey.
Padahal, kata Awey, sesuai data RSUD Dr Soetomo perhari ini telah dihuni oleh 80 persen warga Surabaya (ber KTP surabaya).
"Beda halnya kalau RS Soetomo bertindak diskriminatif terhadap warga Surabaya. Nah kalau itu yang terjadi, bolehlah walikota bersujud berkali-kali dan meminta belas kasihan. Saya juga akan ikut bersujud juga untuk mohon belas kasihan pihak RS juga," katanya.
Advertisement