Nasabah Bank Jatim Pasuruan yang Mengaku Uangnya Raib Bertambah
Kasus raibnya saldo sejumlah nasabah Bank Jatim Pasuruan terus menggelinding. Para nasabah yang menjadi korban karena tiba-tiba saldonya menghilang terus bertambah.
Mereka juga membantah pernyataan manajemen Bank Jatim di Pasuruan yang menduga para nasabah yang kehilangan saldonya itu menjadi korban kejahatan skimming di ATM milik bank lain. Beberapa di antara nasabah bahkan mengaku mengambil uang tunai di ATM Bank Jatim
Mereka belum melaporkan kasus ini ke pihak berwenang, karena berbelitnya proses pelaporan. Berbelitnya prosedur pelaporan ini alasan para nasabah yang kehilangan saldonya masih tetap diam sampai saat ini. Namun, sebagai buntut dari peristiwa hilangnya saldo tabungan tersebut, para korban ini memilih segera memindahkan sisa uang mereka ke rekening bank lain.
Seperti yang diungkapkan F, salah satu korban yang menghubungi Ngopibareng.id lewat What'sApp. Dia mengaku kehilangan uang Rp18 juta saat mengecek saldonya pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Dalam transaksi terakhir yang tidak dia lakukan, tercatat ada enam kali tarik tunai sebesar Rp1,5 juta selama dua hari berturut-turut. "Sementara penarikan maksimal Rp5 juta dalam sehari. Ini kenapa bisa Rp9 juta dalam sehari dan dilakukan dalam dua hari. Dan itu bukan saya yang melakukan tarik tunai," ujar F.
Cerita lain disampaikan B. Sama dengan F yang juga merupakan salah satu ASN. Transaksi tarik tunai yang tidak dia lakukan menyebabkan dia kehilangan Rp1 juta. Saat melakukan konfirmasi pada Bank Jatim Pasuruan dikatakan bahwa B disebut melakukan tarik tunai di mesin ATM bank lain.
"Tiba-tiba di riwayat transaksi disebutkan saya menarik uang di ATM bank lain pada tanggal 19 Agustus sebesar Rp300 ribu dan Rp1 juta," jelas B.
Kasus raibnya saldo sejumlah nasabah Bank Jatim Pasuruan itu sudah menjadi pembicaraan hangat di kalangan Pemkab dan Pemkot setempat. Bukan hanya kalangan ASN saja yang menjadi korban. Sejumlah Tenaga Harian Lepas (THL) juga mengaku saldonya tiba-tiba menjadi nol.
"Saya dan empat teman THL mengalami hal sama. Mau ambil uang, tapi tertulis saldo nol," ujar H salah satu THL yang melaporkan pada wartawan media ini.
Pada Jumat, 20 Agustus 2021, Bank Jatim Pasuruan sempat melakukan penutupan pada mesin ATM miliknya yang berada di luar kantor cabang dan kemudian mengirimkan pesan kepada para nasabahnya berisi informasi tertulis.
"Assalamu'alaikum wr wb. Mohon ijin menginformasikan bapak ibu, Hari ini sistem kami memberlakukan blokir ke rekening, dimana sistem membaca ada indikasi skimming pada ATM bapak ibu, tetapi tidak semua rekening nggeh. Hanya yang ada indikasi skimming saja. Untuk membuka blokir, Bank Jatim melakukan pelayanan pada hari Sabtu dan Minggu (Cabang Pasuruan) Jalan Pahlawan No. 18 Pasuruan..."
Ratusan antrean membanjiri halaman Kantor Bank Jatim Pasuruan di Sabtu (21 Agustus 2021) dan Minggu (22 Agustus 2021). Namun, nasabah-nasabah yang uangnya terlanjur hilang sampai hari ini belum mendapatkan kepastian kelanjutan penanganan laporannya.
"Jangankan uang dikabari bisa kembali. Sampai sekarang tidak ada kabar bagaimana kelanjutannya," ujar K, salah satu korban saldo raib lainnya.
Sampai berita ini diturunkan, upaya konfirmasi yang dilakukan Ngopibareng.id kepada Pimpinan Bank Jatim Pasuruan, Deddy Adjie Wijaya, terkait sikap Bank Jatim, serta nasib uang para nasabah yang disebut menjadi korban skimming belum dibalas.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan di Ngopibareng.id Kamis, 12 Agustus 2021 sejumlah nasabah mengaku kehilangan saldo tabungan Bank Jatim Pasuruan.
Saat itu Pimpinan Bank Jatim Pasuruan Deddy Adjie Wijaya sempat menuding adanya skimming dan kesalahan pada mesin ATM bank lain. Pihak Bank Jatim Pasuruan mengaku sudah melakukan mitigasi internal dan dipastikan pihak internalnya clear.