Napoleon Bonaparte Cari Simpati Usai Aniaya Muhammad Kece
Irjen Pol Napoleon Bonaparte, terpidana kasus red notice buronan Djoko Tjandra menyampaikan surat terbuka alasannya menganiaya Muhammad Kosman alias Muhammad Kece di tahanan Mabes Polri.
Dikutip dari surat yang ditulis Napoleon Bonaparte dan diungkap kuasa hukumnya, Haposan Batubara ke media, perbuatan Muhammad Kece dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Napoleon menegaskan bahwa dirinya dilahirkan sebagai muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam. Dia pun tak terima Islam dilecehkan oleh Muhammad Kece sehingga bersumpah akan melakukan tindakan terukur.
Sementara itu, Bareskrim Polri akan segera memeriksa Irjen Napoleon Bonaparte. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif penganiayaan. Polisi memastikan bahwa surat terbuka Irjen Napoleon Bonaparte tak akan pengaruhi penyelidikan yang dilakukan penyidik.
Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi menduga bahwa Napoleon Bonaparte sengaja membuat surat terbuka tersebut untuk mencari simpati publik maupun kelompok tertentu. "Tidak akan berpengaruh, itukan maksudnya untuk mencari simpati dari kelompok tertentu," kata Andi.
Saat ini, Napoleon Bonaparte yang merupakan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri itu berstatus terlapor. Laporan tersebut didaftarkan Muhammad Kece dengan nomor laporan polisi 0510/VIII/2021/BARESKRIM pada 26 Agustus 2021.
Isi surat terbuka Napoleon Bonaparte
Surat Terbuka
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,
Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya. Terkait simpang-siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap KACE, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
1. Alhamdulillah YRA.., bahwa saya dilahirkan sebagai seorang MUSLIM dan dibesarkan dalam ketaatan agama ISLAM yang RAHMATAN LIL 'ALAMIN
2. Siapa pun bisa menghina saya, tapi TIDAK terhadap ALLAHku, Al QUR'AN, Rasululloh SAW dan akidah Islam ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya.
3. Selain itu, perbuatan KACE dan beberapa orang tertentu telah SANGAT MEMBAHAYAKAN persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini PEMERINTAH belum juga menghapus SEMUA konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.
5. Akhirnya, saya akan mempertanggung-jawabkan semua tindakan saya terhadap KACE.. apapun resikonya.
Semoga kita semua selalu dalam perlindungan ALLAH SWT, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para pendiri bangsa kita.
Jakarta, 19 September 2021
Hormat dan Salamku
H. NAPOLEON BONAPARTE alias NAPO BATARA Inspektur Jenderal Polisi.