Napi Tewas saat Ditahan, Kapolres Tanjung Perak Buka Suara
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Herlina buka suara terkait seorang tahanan narkoba yang tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya, Jumat, 28 April 2023.
Herlina mengatakan, telah mendatangi rumah korban yang berada di Jalan Kapas Madya, Kecamatan Tambaksari, pukul 18.46 WIB, tadi malam. Dia menjelaskan terkait kematian pria inisial AK tersebut.
Dalam pertemuan, Herlina bercerita pria berusia 45 tahun itu meninggal dunia dalam perjalanan dari Mako Polres Pelabuhan Tanjung Perak ke RS PHC, di Jalan Prapat Kurung Selatan.
"Sesampainya di rumah sakit sudah dinyatakan almarhum telah meninggal dunia, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan," kata Herlina, Sabtu, 29 April 2023.
Akan tetapi, pihak keluarga korban yang ketika itu datang ke rumah sakit, tidak memperbolehkan jenazah dilakukan autopsi. Akhirnya, AK pun langsung dibawa pulang ke rumahnya.
"Akhirnya, jenazah dibawa pulang. Sesampainya di rumah, pihak keluarga menemukan ada tanda-tanda yang diduga kekerasan," ujar dia.
Saat ini, Herlina masih meminta agar pihak keluarga napi tersebut mau dilakukan proses autopsi. Dia pun memberikan opsi agar pemeriksaan dilangsungkan di RSUD Dr Soetomo.
"Rumah sakit Dr Soetomo kan netral, dengan harapan agar hasilnya bisa maksimal dan transparan. Biar sama-sama enak dan dapat dipertanggungjawabkan," tutupnya.
Sebelumnya, Istri korban, Sitiyah mengaku, kabar tersebut ia dapat dari anggota Satreskoba Polres Tanjung Perak pukul 06.30 WIB. "Pertama dapat kabar bahwa suami saya sedang kritis, kemudian dikabarkan telah meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit," ungkap Siti usai melaporkan kejadian tersebut di Gedung Bid Propam Polda Jawa Timur.
Dari laporan yang ia terima dari aparat, bahwa sang suami dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit asma. Namun, pihak keluarga tidak langsung percaya dan membuka kafan korban saat tiba di rumah duka. Jenazah dibuka karena keluarga tahu bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit asma dan tidak sedang mengalami sakit.
Setelah dibuka, didapati sejumlah bukti lebam dan bekas luka yang diakibatkan benda tumpul. "Luka di kepala berdarah, di belakang juga tiga, yang lebam-lebam ada di sini (menunjuk rusuk bagian samping kanan, di sini (menunjuk lengan atas kanan), lalu di sini (menunjuk lengan atas sisi kiri) ada luka lama ada luka baru juga. Kayaknya disiksa," ungkap Siti.
Hanya saja, ia tidak bisa memastikan berapa banyak luka. Namun, ia memastikan ada dua titik yang mengeluarkan darah segar di kepala bagian atas. "Itu bukan karena peluru tapi kayak benda tumpul," aku wanita berhijab itu.
Karena itu, ia berharap agar Polda Jatim bisa mengungkap kasus ini seterang mungkin. "Kalau memang terbukti aku mau dipecat aja biar tidak ada korban-korban yang kayak begini lagi," pungkasnya.