Napi Meninggal di Rutan Medaeng, Ini Kata Kadivpas Jatim
Seorang narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo meninggal dunia, Minggu, 5 April 2020. Napi berinisial ES, 42 tahun, meninggal sekitar pukul 11.00 WIB.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jatim, Pargiyono membenarkan ada seorang napi meninggal. Namun napi tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan meninggal bukan karena virus corona.
"Bahwa terkait itu ada napi menjadi Pasien dalam Pengawasan (PDP) Corona itu tidak benar. Bahwa yang diisukan PDP Corona tersebut adalah sakit dengan riwayat sakit lainnya yaitu gangguan jantung," katanya, saat dihubungi ngopibareng.id, Minggu, 5 April 2020 sore.
Pargiyono menambahkan, mungkin karena saat ini lagi musim Corona, sehingga isu yang beredar terhadap meninggalnya salah satu napi itu karena virus ada Wuhan, China ini.
"Tadi laporan yang masuk ke saya, sekitar jam 11.00 ada napi yang meninggal, tetapi ia meninggal secara wajar yang diduga karena sakita jantung," katanya.
Kata Pargiyono, setelah diketahui meninggal, petugas rutan langsung melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Setelah tim medis memastikan yang bersangkutan meninggal dunia, kami langsung menghubungi keluarganya. Dan jenazah sudah kami serahterimakan kepada pihak keluarga," katanya.
Saat ditanya terkait kebijakan physical distancing, Pargiyono mengatakan Rutan Medaeng itu kapasitasnya 550 orang. Saat ini jumlah penghuninya 2.885 orang napi dan tahanan.
"Dengan adanya over kapasitas hampir 400 persen tersebut tentunya sangat sulit untuk mengatur dan melakukan social atau physical distancing. Gimana menurut anda, jika kondisinya seperti itu, apakah mungkin dilakukan social distancing?" katanya.
Pargiyono juga memastikan bahwa pencegahan penyebaran Covid-19 di Rutan Medaeng sudah diantisipasi dengan pengawasan langsung dari dokter jaga dan juga berbagai imbauan kepada para napi.
"Dari 14 hari lalu kita juga sudah melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19. Termasuk dokter juga waskat (pengawasan melekat) dan pengawasan langsung di lapangan. Jadi kata dokter Alhamdulillah belum ada (yang terpapar Covid-19)," katanya.