Napak Tilas Makam Kiai di Sidoarjo hingga Sunan Gunung Jati
KH Muhayyin sempat menjadi perbincangan masyarakat, setelah KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor melakukan ziarah kubur. Selain itu, Jenderal TNI AD Bintang Empat yang juga alumni santri Pondok Buntet Cirebon itu mengizinkan Pemkab Sidoarjo merevitalisasi kompleks Makam Ulama Sepuh Sono tersebut. Sang ulama masih keturunan Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat.
Revitalisasi tersebut bisa berjangka panjang. Di mana Pemkab Sidoarjo bisa membuka wisata religi di kompleks makam KH Muhayyin. Di sana akan di bangun tempat parkir yang luas, pendopo makam, tempat wudhu, gazebo hingga toilet untuk para peziarah.
"Sebagai Kota Santri, Sidoarjo memiliki banyak tokoh ulama sekaligus pejuang. Kompleks makam ulama sepuh Sono ini salah satunya. Nantinya makam ini akan menjadi kawasan religi," terang Gus Muhdlor, Minggu, 26 Juni 2022.
Di kompleks makam ini, KH. Muhayyin dimakamkan bersama istri dan dzurriyah (keturunannya). Nyai Hj. Ashfiyah (istri), KH. Abu Mansur (Putra), KH. Zarkasyi (Putra/Kakek Mbah Ud), KH. Said (Cucu/Ayah Mbah Ud), KH. Ma'sum Ali (Cicit), dan dzurriyah lainnya.
Lantas siapa sebenarnya KH. Muhayyin? Ulama sekaligus pejuang ini sangat dihormati masyarakat Sidoarjo. Berikut ini penuturan KH. Ahmad Chusaini, salah satu dzurriyah Mbah Muhayyin dari jalur KH. Abu Mansur.
Pendiri Pondok Pesantren Sono
Pondok Sono merupakan salah satu pondok tertua di Sidoarjo yang didirikan KH. Muhayyin. Diperkirakan berdirinya sekitar tahun 1750-an. Tidak jauh dari berdirinya Pondok Pesantren Al Hamdaniyyah (Pondok Panji) yang berada di Desa Siwalanpanji, Buduran Sidoarjo.
Cerita di masyarakat sekitar, kedua pondok tersebut memiliki hubungan kerabat. Pondok Panji sendiri yang mendirikan adalah KH. Hamdani.
Silsilah Sambung Sampai Sunan Gunung Jati
Ulama zuhud dan wara' begitu banyak orang mengenang Mbah Muhayyin. Nasabnya sambung sampai Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Cirebon.
Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati
Pangeran Pasarean M. Tajul Arifin
Panembahan Sendang Kemuning
Pangeran Mas Panembahan Ratu II
Pangeran Sedang Gayam Mande Gayam
Pangeran Karim Cirebon V Girilaya
Syarifah Khodijah Ratu Ayu Bangil
Sayyid Sulaiman Betek Mojoagung
Sayyid Ali Akbar Dresmo Surabaya
Sayyid Iskandar Taman Bungkul Surabaya
Zakiatus Shalihah
Rubaiah Arjosari Japanan
Kyai Muhayyin Sono Buduran Sidoarjo.
Tempat Mondok KH. Hasyim Asyari Pendiri NU
Pondok Sono saat itu menjadi pondok rujukan untuk menimba ilmu agama. Bahkan banyak yang mengatakan, zaman dulu santri yang belum pernah mondok di Sono dikatakan belum lengkap ilmunya.
Tercatat ulama besar yang pernah menimba ilmu di Pondok Sono di antaranya, KH. Hasyim Ashari pendiri NU, KH. Manab pendiri Pondok Lirboyo, KH. Usmas Jazuli pendiri Pondok Ploso Kediri dan sebagian besar ulama di Jawa Timur pernah mondok di tempat ini.
Buyut KH. Ali Mas'ud (Mbah Ud)
Mbah Muhayyin merupakan buyut dari Waliyullah Mbah Ud yang makamnya berada di komplek pemakaman umum Desa Pagerwojo Buduran, Sidoarjo.
"Mbah Ud sendiri keturunan ke 3 dari Mbah Muhayyin. Nasabnya KH. Ali Mas'ud bin KH. Said bin KH. Zarkasyi bin KH. Muhayyin," jelas KH. Ahmad Chusaini keturunan KH. Abu Mansur ketiga.