Napak Tilas Jenderal Sudirman, Ini Aksi Ribuan Kader HW
Hizbul Wathan (NW), sayap kepanduan Muhammdiyuah, memperingati satu abad lebih perjalannya. Sebagai pandu pembela tanah air terus diwujudkan. Seperti diselenggarakannya kegiatan Napak Tilas Jenderal Sudirman yang dilakukan ribuan kader Hizbul Wathan yang menempuh jarak kurang lebih 150 km dari Cilacap menuju Batur, Banjarnergara, Jumat 19 Oktober.
Muchdi Purworandjo, Ketua Kwartir Pusat Hizbul Wathan, menjelaskan, kegiatan tapak tilas yang diikuti ribuan kader Hizbul Wathan yang menempuh jarak kurang lebih 150 km bukan hanya seremonial saja tetapi upaya mengikuti jejak Jenderal Sudirman sebagai pahlawan nasional sebagai pempin bangsa dan sebagai panglima besar TNI.
“Jenderal Sudirman pada waktu menjadi Pandu Hizbul Wathan pada 1941 yaitu tepat 77 tahun yang lalu. Mereka melaksanakan kegiatan pelatihan dari para kader Pandu Hizbul Wathan dengan berjalan kaki, kemah dan latihan kepanduan yang mana hal ini dimulai dari menempuh perjalanan dari Cilacap sampai Batur, Banjarnegara, “ kata Muchdi.
“Jenderal Sudirman pada waktu menjadi Pandu Hizbul Wathan pada 1941 yaitu tepat 77 tahun yang lalu. Mereka melaksanakan kegiatan pelatihan dari para kader Pandu Hizbul Wathan dengan berjalan kaki, kemah dan latihan kepanduan yang mana hal ini dimulai dari menempuh perjalanan dari Cilacap sampai Batur, Banjarnegara, “ tutur Muchdi, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Sabtu 20 Oktober.
“Jadi, Hizbul Wathan memperingati ini bukan hanya sebegai seremonial saja tetapi dalam rangka mengikuti jejak Jenderal Sudirman sebagai Pahlawan Nasional, sebagai pemimpin bangsa dan panglima besar TNI,” imbuhnya.
“Hal lain yang perlu kita ketahui adalah masalah ketakwaan Jenderal Sudirman, kemudian sikap hemat dan kesederhanaanya. Inilah yang perlu kita teladani untuk generasi muda dan bangsa ini ke depen,” tambahnya.
Napak tilas yang diberangkatkan langsung Muchdi Purwoprandjono, Ketua Kwartir Pusat Hizbul Wathan disaksikan Bupati Cilacap, Kodim Cilacap, Ketua PDM Cilacap, Ketua Kwarwil Hizbul Wathan Jawa Tengah serta ribuan peserta upacara.
Jarak yang ditempuh dari tapak tilas ini kurang lebih 150 km dalam waktu empat hari yang melibatkan 4000 kader Hizbul Wathan yang nantinya akan diakhiri dengan berkemah dan meresmikan Monumen Jenderal Sudirman sebagai tapak tilas dan jejak Jenderal Sudirman sebagai Pahlawan dan khususnya sebagai Pandu Hizbul Wathan.
Diadakannya napak tilas perjuangan ini, tak lepas dari perjuangan kaum santri dalam andil berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, ditetapkannya Hari Santri tanggal 22 Oktober, antaranya, sebagai pengakuan negara terhadap eksistensi kaum santri, dalam perjuangan menegakkan negeri ini. Hizbul Wathan, di antaranya, bagian dari kaum santri itu. (adi)
Advertisement