Nanti Malam, Dzikir Nasional Daring Dipimpin Para Tokoh Islam

Sejumlah tokoh Islam akan memimpin digelarnya Dzikir Nasional Menolak Musibah Pandemi Covid-19 sekaligus Menyambut Bulan Ramadhan 1441 H. Kegiatan digelar Kamis 16 April 2020 malam, pukul 19.30-20.30 WIB, dilakukan secara daring.
Selain itu, juga siaran langsung TVRI, live streaming Youtube Wapres, official Youtube dan medsos Kemenag, BNPB, dan official Youtube TV MUI.
Sejumlah tokoh Islam, seperti KH Miftachul Akhyar (Rais Am PBNU), KH Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), KH Said Agil Husin Al-Munawar (mantan Menag), Din Syamsuddin (mantan Ketua PP Muhammadiyah), Haedar Nasir (Ketua Umum PP Muhammadiyah), KH Sanusi Baco (Tokoh Islam dari Sulsel), disertai Menag Fachrul Razi dan Wapres KH Ma'ruf Amin.
Satgas Covid-19 MUI bekerjasama dengan BNPB, Kantor Wapres, Kementerian Agama RI, dan Kemenkominfo, akan
Juru bicara Satgas Covid-19 MUI, KH M Cholil Nafis, menjelaskan Dzikir Nasional akan diikuti seluruh komponen umat secara nasional, Ormas Islam, tokoh umat, dan instansi pemerintah.
Dia memaparkan, acara disiarkan dari titik fokus acara di Jakarta yaitu Istana Wapres, Kantor MUI Pusat, Kementerian Agama RI, dan kantor BNPB. Sementara itu di daerah akan dilakukan dengan fokus liputan di Indonesia barat, Indonesia tengah, dan Timur.
“Semuanya dilakukan di rumah masing-masing untuk tetap menjaga jarak fisik/physical distancing,” ujar dia di Jakarta, Kamis 16 April 2020.
Kiai Cholil menjelaskan relevansi dan urgensi kegiatan ini. Menurut dia, Dzikir Nasional bertujuan untuk meminta perlindungan Allah SWT dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 serta menggugah kesadaran umat utk muhasabah, dzikir, dan taubat kepada Allah SWT.
Menurut dia, sikap tawakkal dalam menghadapi mushibah pendemi Covid-19 adalah melakukan ikhtiar kemanusiaan seraya memanjatkan doa dan taubat kepada Allah SWT. Ikhtiar menjaga jarak fisik/physical distancing dan tetap di rumah saja adalah bagian dari upaya memutus mata rantai penularan Virus Corona.
Namun, Kiai Cholil berpendapat, upaya itu saja tak cukup bagi umat yang beriman. Sebab senjata orang mukmin adalah doa. Karenanya, upaya akan maksimal manakala dipersenjatai dengan doa. Sehingga ikhtiar akan menghasilkan tujuan menghindar dari wabah manakala disertai dengan doa.
“Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa kuasa Allah SWT dan lemahnya manusia. Hikmahnya, musibah ini mengajarkan kita untuk muhasabah diri dan taubat kepada Allah SWT seraya memohon pertolongan-Nya,” tutur dia.
Dia berharap Dzikir Nasional dan Tarhib Ramadhan adalah bagian dari ikhtiar yang utuh antara lahir dan batin dalam menghadap cobaan dari Allah SWT. “Untuk menguatkan ikhtiar lahir, acara dzikir ini akan dilakukan secara berkala sampai lebaran tiba,” kata Cholil Nafis.
Advertisement