Naniel Telah Menyelesaikan Perjalanannya
Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kami kembali. Pemusik Naniel telah kembali. Dia telah pulang, hari ini, dengan meninggalkan karya-karyanya.
Naniel yang nama lengkapnya Khusnul Yaqin, meninggal dalam usia 68 tahun. Dia lahir di RS Mardi Santosa Surabaya, 18 Juli 1952. Belum genap dua bulan, atau tepatnya tanggal 28 Desember lalu, istri Naniel, Nini Widowati, mendahului pulang ke haribaanNya. Pasangan seniman ini memiliki tiga putra dan dua cucu. Kini sang suami menyusul.
Sudah bertahun Naniel menderita sakit stroke. Bahkan dua tahun terakhir dia hanya terlentang di ranjang, di rumahnya yang kecil di Jakarta. Meskipun lahir di Surabaya, tetapi Naniel menghabiskan sebagian besar hidupnya di Jakarta. Tahun delapanpuluhan, dia bekerja sebagai wartawan untuk harian Sinar Harapan.
Naniel adalah pemusik yang rendah hati. Dan kreatif. Dia termasuk tim inti Konser Rakyat Leo Kristi, bersama almarhum Leo Kristi dan Mung Sriwiyana. Ketiga orang inilah yang menjadi motor Konser Rakyat Leo Kristi, sementara vokalis wanitanya berganti-ganti. Konser Rakyat Leo Kristi paktis bubar setelah Leo Kristi meninggal dunia 21 Mei 2017, meskipun sejak 1987 Naniel sudah tidak aktif lagi di kelompok ini.
Sebelum gabung Konser Rakyat Leo Kristi, Naniel adalah motor grup musik Bengkel Muda Surabaya, bersama Gombloh dan Franky Sahilatua. Dan juga Sian Dyhs, yang dua bulan lalu meninggal dunia. Keempat pemusik asal Surabaya itu, bersama Leo Kristi, telah tiada.
Saat masih bersama teman-temannya di Bengkel Muda Surabaya, tahun 1980, Naniel sudah mengeluarkan album yang berisi lagu-lagu ciptaannya, bertajuk Perjalanan Rasa. Semua lagu dalam album ini dinyanyikannya sendiri, dengan suara yang khas, lembut dan tipis. Album Perjalanan Rasa karya Naniel lahir sebelum Leo Kristi, Gombloh dan Franky masuk dapur rekaman.
Tahun 1989, Naniel ikut mendirikan grup musik legendaris Swami bersama Sawung Jabo, Iwan Fals, Nanoe, Inisisri, Jockie Suryoprayogo, Totok Tewel serta Setiawan Dodi. Kontribusi Naniel pada gurp ini bukan saja sebagai pemusik, tetapi juga sebagai pengarang lagu, terutama lirik-liriknya.
Pada hampir semua lagu Swami yang hit, Naniel ikut terlibat penciptaannya bersama Iwan Fals dan Sawung Jabo, antara lain Bento, Badut, Esek-esek Uduk-uduk, Bunga Trotoar, Condet, Potret, pada album Swami Volume I.
Yang menciptakan lagu Bento adalah Iwan Fals dan Naniel, kata Sawung Jabo mengklarifikasi karena banyak yang menyebut Bento adalah karya Naniel. Sebagian lagi menyebut Bento karya Iwan Fals, dan ada pula yang menyebut lagu yang ngetop sampai sekarang itu karya Sawung Jabo. Yang benar, kata Jabo, Bento adalah karya Iwan Fals dan Naniel.
Pada Swami volume 2, Naniel kembali banyak terlibat dalam penciptaan lagu, antara lain lagu Hio, Kuda Lumping, Nyanyian Jiwa, Koran-koranku dan Rog-rog Asem.
Setelah menelorkan dua album tersebut, Swami bubar. Naniel kemudian bergabung dengan kelompok musik Suket 1992, bersama Jockie Suryoprayogo, Didit, Edi Kemput, Jalu dan Rere.
Naniel terlibat dalam penciptaan semua lagu pada satu-satunya album Suket yang bertajuk Potret Zaman. Beberapa lagu dalam album ini menjadi hit, antara lain Kontradiksi, Spekulasi, Renungan, Potret Zaman dan Dunia Asmara.
Perjalanan Naniel, baik sebagai musikus maupun sebagai seorang manusia, cukup panjang. Tetapi perjalanannya itu berhenti hari ini, Jumat 21 Februari 2010 pukul 10.30, di Rumah Sakit Permata, Pamulang, Tangerang Selatan. Terakhir dia menderita komplikasi stroke, pneumonia dan ginjal.
Sawung Jabo yang saat ini berada di Australia, terkejut dengan berita kematian Naniel, meskipun dia sudah tahu Naniel sakit sejak lama. "Waduh, kehilangan dulur satu lagi. Yaa, persenyawaan saya dan Naniel ya di group Swami, Dalbo, dimana kita sama sama berproses dan mengolah kemungkinan menjadi kenyataan," kata Sawung Jabo melalui pesan WhatsApp, Jumat siang.
Putra Naniel dan Nini Widowati nomer dua, Mahamuni Paksi, pukul 11.00 memposting informasi di Facebook; Innallilahi wa innaillahi rojiun,,, telah meninggal dunia Naniel Yakin ayah kami.... Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT......mohon doa agar terang kubur nya........amin. (nis)
Berikut adalah vokal Naniel saat menyanyikan lagu Esek-esek Uduk-uduk yang ada pada Album Swami Volume 1: