Nangis di Sidang Kanjuruhan, Terdakwa Akui Lari dari Gas Air Mata
Panpel Arema FC yang menjadi terdakwa Tragedi Kanjuruhan, Abdul Haris sempat menangis saat menceritakan kejadian 1 Oktober 2022. Namun, dia menyelamatkan diri saat terjadi tembakan gas air mata. Hal tersebut diungkapkan Haris saat menjadi saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jumat, 27 Januari 2023. Terdakwa lainnya ada Security Officer, Suko Sutrisno.
Awalnya, Jaksa Penuntun Umum (JPU) bertanya kepada Haris, terkait awal mula terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan. Yakni ketika pertandingan antara Arema VS Persebaya usai. “Ketika itu pertandingan selesai, saya memastikan (keselamatan) perangkat pertandingan,” kata Haris, di Ruang Cakra.
Saat itu, Haris memastikan para pemain dan official Persebaya segera masuk ke ruang ganti. Kemudian, mereka pun langsung dievakuasi menggunakan kendaraan baraccuda.
“(Lalu) di timur ada beberapa Aremania menghampiri pemain. Saya minta ke Pak Suko (Security Officer) agar (pemain) Arema masuk ruang ganti pemain,” jelasnya.
Kemudian, JPU melanjutkan pertanyaan terkait tidak adanya imbauan agar suporter menjaga ketertiban. Namun, Haris menjawab jika hal tersebut belum sempat dilakukan, karena adanya gas air mata.
“Biasanya seperti itu (imbauan) dilaksanakan oleh MC, (kemudian) 10 sampai 15 menit setelah tanding lampu kami padamkan. (Tapi) waktu itu pemain Arema FC masuk, langsung ada penembakan gas air mata,” ucapnya.
Tangis Haris akhirnya pecah saat menceritakan kondisi ruang ganti Arema FC. Ketika itu, ia melihat banyak Aremania yang menangis, berteriak hingga mengalami sesak nafas.
“Setelah itu saya masuk ruang ganti pemain, di sana banyak Aremania yang menjerit, mengerang, dan sesak nafas. Belum sempat (mengimbau ketertiban suporter),” ujarnya.
Lalu, Jaksa pun bertanya apakah Haris masih bisa memberikan keterangannya sebagai saksi. Kemudian, dia berhenti menangis dan menyetujui untuk melanjutkan hal tersebut. “Saya lihat ada penembakan (gas air mata) di sisi selatan. Saya masuk (ruang ganti) karena mata dan tenggorokan perih, makanya kembali,” kata dia.
Selain itu, Haris mengatakan jika dirinya juga tidak mengingatkan Security Officer agar segera menenangkan suporter. Sebab, dia berusaha untuk mengamankan diri sendiri terlebih dahulu. “Tidak (mengingatkan Suko), karena waktu itu sibuk mengamankan diri sendiri, pemain, dan perangkat pertandingan,” tutupnya.
Advertisement