Nama Gus Dur Terukir di Altar Arwah Pecinan Semarang
Kampung Pecinan Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki banyak cerita tentang gambaran kerukunan antarumat beragama. Bahkan, nama mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berada di altar sebagai tempat berdoa warga Tionghoa.
Nama Gus Dur terukir di bagian altar sinchi atau papan nama arwah leluhur di Gedung Perkoempoelan Sosial Rasa Dharma atau Boen Hian Tong di Jalan Gang Pinggir Pecinan Semarang sejak 2013.
Ini merupakan bentuk penghormatan kepada Gus Dur. Ia satu-satunya muslim yang berada di altar tersebut.
Mengingat Gus Dur muslim, cara menyajikan sajian di altar pun diganti. Setelah sebelumnya di kalangan Tionghoa itu harus ada tiga daging yakni ikan, ayam, babi, akhirnya babi diganti dengan kambing.
Olahan daging babi tak akan ditemukan di altar maupun meja makan. Termasuk ketika menggelar jamuan makan siang atau kenduri (makan bersama keluarga dan teman).
Berbagai olahan daging ayam jadi menu utama, selain tumpeng nasi kuning. Kudapan khas Tionghoa jadi hidangan pelengkap.
Altar Rasa Dharma ini merupakan perkumpulan seni dan budaya yang berdiri sejak 1876. Selain ada kelompok seninya, juga talk show, doa bersama, fitness,dan lainnya. Saat ini anggota ada 300 orang.
Advertisement