NAM Air Tambah Frekuensi, Garuda Ikut Bidik Banyuwangi
Banyuwangi: Penerbangan langsung NAM Air dari Jakarta ke Banyuwangi ternyata mendapat respon bagus dari penumpang. Karena itu, maskapai milik Sriwijaya Group ini akan menmbah frekuensi penerbangan mulai 20 Agustus mendatang.
Sementara itu, Garuda Indonesia tetap berkomitmen akan membuka jalur penerbangan baru dari Jakarta ke ujung timur Jawa Timur itu mulai 8 September mendatang. "Pasarnya ada, dari Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Jembrana. Total penduduknga lebih dari 2 juta dari 5 kabupaten terdekat itu," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta.
Senior Corporate Communications Manager NAM Air Agus Soedjono mengatakan, penambahan frekuensi sebanyak satu kali setiap hari ini dilayani dengan nomor penerbangan IN-256. Flightnya berangkat pukul 14.10 WIB dari Jakarta dan tiba di Banyuwangi pukul 15.45 WIB.
Sedangkan untuk jadwal penerbangan Banyuwangi Jakarta berangkat pukul 16.15 WIB dari Banyuwangi dan tiba di Jakarta pukul 17.55 WIB dengan nomor penerbangan IN-257.
"Sama dengan penerbangan yang sudah ada, penerbangan tambahan ini juga akan menggunakan pesawat Boeing 737-500W dengan kapasitas 120 seats yang terdiri dari 112 seats kelas ekonomi dan 8 seats kelas eksekutif," jelas Agus.
Penerbangan tambahan ini, lanjut Agus, melengkapi jadwal penerbangan yang sudah ada sebelumnya, yaitu nomor penerbangan IN-252 yang berangkat pukul 07.05 WIB dari Jakarta dan tiba di Banyuwangi pukul 08.35 WIB juga penerbangan kembalinya dengan nomor penerbangan IN-253 yang berangkat dari Banyuwangi pukul 09.05 WIB dan tiba di Jakarta pukul 10.30 WIB
"Melalui penambahan frekuensi ini penumpang jadi bisa memanfaatkan alternative penerbangan siang hari. Ini menjadi pilihan pelanggan karena ada penerbangan pagi dan siang," kata Agus.
Agus menjelaskan, penambahan frekuensi ini bukan tanpa alasan. Sejak awal NAM Air terbang ke Banyuwangi, respon penumpang selalu ramai. Hingga akhir Juli 2017, seat load factornya di atas 93%. Ekonomi Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Bali Barat, jadi ikut kecipratan berkahnya.
"Selama bulan Juli 2017 saja kami mencatat tingkat keterisian atau seat load factor di atas 93%. Ini yang membuat kami percaya diri melakukan penambahan frekuensi,” ujar Agus.
Rute langsung Jakarta-Banyuwangi menurut Agus, juga menargetkan segmen wisatawan mancanegara. Utamanya dari Eropa. Selama ini, wisatawan Eropa mendominasi kunjungan ke Banyuwangi, terutama dari Perancis, Belanda, Spanyol, Rusia, dan Inggris. Sesi puncak kunjungan wisman Eropa ke Banyuwangi tercatat mulai Juli sampai Oktober tiap tahunnya.
Sementara itu, Garuda yang semesrtinya mulai menerbangi Banyuwangi dari Jakarta 21 Agustus lalu terpaksa mudnur menjadi 8 September. Pemunduran jadwal perdana itu karena alasan teknis.
"Kami seharusnya sudah terbang ke Banyuwangi dari Jakarta 21 Agustus kemarin. Tapi terpaksa kami undur karena ada masalah teknis. Tapi tetap akan dilaksanakan pada September besok," kata Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan.
Rencananya, penerbangan Jakarta–Banyuwangi akan dilayani setiap hari menggunakan pesawat jenis Bombardier CRJ 1000 NextGen yang berkapasitas 96 tempat duduk semua kelas ekonomi. Penerbangan Jakarta–Banyuwangi akan dilayani satu kali dalam sehari.
"Penerbangan dari Jakarta menuju Banyuwangi akan dilayani dengan pesawat bernomor GA 264 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.15 WIB, dan tiba di Bandara Blimbingsari pukul 15.55 WIB," papar Ikhsan.
Kemudian, penerbangan dari Banyuwangi menuju Jakarta akan dilayani dengan pesawat GA 265 yang akan berangkat dari Banyuwangi pada pukul 17.00 WIB, dan akan tiba di Jakarta pada pukul 18.40 WIB. (azh)