Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Glagah Ditutup Sementara
Pandemi corona atau Covid-19 telah memakan korban para tenaga kesehatan (nakes). Setelah Puskesmas Maron dan RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, kini giliran Puskesmas Glagah ditutup sementara. Pemicunya sama, ada nakes yang positif Covid-19 di Puskesmas yang lokasinya di Kecamatan Pakuniran.
“Benar, Puskesmas Glagah akan ditutup sementara mulai Minggu besok, 23 Agustus 2020,” kata Camat Pakuniran, Hari Pribadi kepada wartawan, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Penutupan sementara Puskesmas Glagah sudah diputuskan hari ini, dan berlaku efektif mulai Minggu. “Yang ditutup hanya di Unit Gawat Darurat dan Unit Rawat Inap,” sambung dia.
Masyarakat yang hendak berobat diminta beralih ke Puskesmas terdekat seperti, Puskesmas Pakuniran dan Puskesmas Bago.
Hari Pribadi menjelaskan, penutupan sementara Puskesmas Glagah disebabkan adanya nakes yang terkonfirmasi Covid-19. Nakes tersebut sudah diisolasi dan dirawat di rumah sehat yang disiapkan Pemkab Probolinggo.
Seperti diketahui, sebelumnya Puskesmas Maron ditutup sejak Senin, 17 Agustus 2020. Disusul RSUD Waluyo Jati, Kraksaan ditutup sementara sejak Rabu, 19 Agustus 2020.
Menurut rencana, RSUD milik Pemkab Probolinggo itu kembali dibuka hari ini. Tetapi pembukaan kembali RSUD ditunda karena hasil swab nakes yang sebelumnya positif Covid-19, belum keluar.
“RSUD belum bisa dibuka, karena kami masih kekurangan tenaga kesehatan. Kami masih menunggu hasil tes swab keluar,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, dr Shodiq Tjahjono.
Pembukaan kembali Puskesmas Maron juga diterapkan, dengan alasan sama, hasil swab sebagian nakes belum keluar.
"Dari sebanyak 60 nakes, yang hasil swabnya negatif sebanyak 15 nakes. Sedangkan hasil tes swab untuk 45 nakes dan karyawan Puskesmas Maron belum keluar,” ujarnya.
Terkait banyaknya nakes terpapar Covid-19, terutama pejabat di RSUD Waluyo Jati, membuat pejabat utama di Pemkab hingga tingkat kecamatan melakukan swab massal di pendopo kabupetan setempat, Rabu-Kamis, 19-20 Agustus 2020.
Mulai Bupati Puput Tantriana Sari, Wabup Timbul Prihanjoko, Sekda Soeparwiyono, kepala-kepala organisasi perangkat daerah (OPD) hingga camat menjalani tes swab. Tercatat sekitar 75 pejabat melakukan swab massal.
“Sebanyak 75 pejabat melakukan swab massal, soalnya ada seorang pejabat yang positif Covid-19. Sisi lain, pejabat tersebut sering rapat koordinasi terkait Covid-19 bersama kami,” kata Wabup Timbul.