Nakes harus Mengabarkan Manfaat Vaksinasi pada Koleganya
Sejak dimulainya vaksinasi tahap pertama pada 13 Januari 2021, sudah lebih dari 700.000 tenaga kesehatan (nakes) yang mendapatkan vaksin dosis pertama. Selanjutnya, pada vaksinasi tahap lanjutan ada sekitar 100.000 nakes yang mendapatkan dosis kedua.
Juru bicara pemerintah terkait penanganan program vaksinasi Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, partisipasi nakes yang tinggi dalam vaksinasi Covid-19 selain akan melindungi diri dan keluarga, juga dapat menjadi contoh nyata dan teladan kolega mereka.
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) dan UNICEF melatih vaksinator dan tenaga kesehatan dalam kemampuan berkomunikasi untuk meyakinkan kolega dan teman sejawatnya mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Dari lima ribu tenaga kesehatan yang telah mempraktikan keahlian kemampuan komunikasi tersebut, sebanyak 3.348 telah berhasil membuat teman sesama tenaga kesehatan menyimak argumentasi mereka dan kemudian menyetujui pandangan bahwa vaksinasi Covid-19 penting disukseskan," ujar Reisa yang dipublikasika melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 6 Februari 2021.
Reisa menambahkan, para nakes yang telah menjadi komunikator terlatih, telah dapat meyakinkan kolega mereka bahwa vaksin bukan hanya aman dan halal, namun dapat membangun imunitas terhadap risiko fatal Covid-19.
“Tampaknya kita yang mendukung kesuksesan vaksinasi harus lebih sering bersuara dan menunjukan sikap positif sehingga persepsi salah dan negatif atau distorsi informasi terhadap keamanan dan manfaat vaksin bisa diluruskan dan diperbaiki,” pesannya.
Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Indonesia terbilang cukup tinggi yakni di atas 175.000 kasus yang sebagian dirawat di rumah sakit. Pusdatin Kementerian Kesehatan menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara kenaikan kasus aktif dan angka kematian.
“Apabila kasus aktif turun, maka kemungkinan besar angka kematian turun, karena waktu, energi, dan pikiran tim medis akan lebih fokus merawat pasien yang lebih sedikit dan rasio penyembuhan akan lebih baik,” ungkap Reisa.
Solusi terbaik dari meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19 kata Reisa adalah dengan tidak membebani lagi kapasitas rumah sakit dan tenaga medis yang sekarang sudah sangat berat, salah satunya dengan mempraktikan dengan ketat 5M yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun lalu dibilas dengan air bersih selama 20 detik, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas di luar rumah.
Dalam penjelasannya, Reisa juga mengungkap temuan terbaru Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa 118 dari 514 Kabupaten/Kota telah mempraktikan protokol kesehatan dengan tingkat kepatuhan di atas 90 persen.
“Masyarakat Kabupaten/Kota inilah yang berjasa membantu meringankan beban rumah sakit dan tenaga medis” kata Reisa.