Nakes di Papua Tewas, Puan: Tarik Nakes dari Daerah Konflik
Rasa empati dan duka yang mendalam atas gugurnya tenaga kesehatan (nakes ) Puskesmas Kiwirok, Gabreilla Meilani, terus mengalir. Gabrelia tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo, saat ia sedang melayani masyarakat yang berobat di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, pada 14 September 2021.
Nakes Tewas di Papua
Gabriela Meilani ditemukan tewas jatuh dari jurang saat bersembunyi dari kejaran KKB. Ia diketahui bersama rekannya Suster Kristina Sampe Tonapa. Mereka berusaha menyelamatkan diri karena KKB akan membakar Puskesmas Kriwok, Papua, tempat ia mengabdi untuk kemanusiaan .
Di momen hari Palang Merah Indonesia (PMI) ke-76, Ketua DPR RI Puan Maharani secara khusus menyampaikan rasa empatinya dan mengajak seluruh anak bangsa ikut berkabung untuk Gabriela Meilani, tenaga kesehatan (nakes) yang gugur akibat kekejian teroris KKB di Papua.
Bagi Puan, Gabriela adalah pejuang kemanusiaan, nilai utama yang juga dijunjung tinggi PMI dalam menjalankan aksinya di tengah masyakarat. “Di Hari PMI ke-76 ini mari kita berkabung untuk mendiang Gabriela Meilan, pejuang kemanusiaan yang gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di tanah Papua,” kata Puan dalam siaran memperingati Hari PMI ke-76 Sabtu 18 September 2021.
Puan mengatakan, nakes dan PMI yang berdiri 17 September 1945 adalah dua elemen milik bangsa yang memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan. “Saya yakin seandainya teroris KKB tersebut membutuhkan pertolongan kesehatan dari Gabriela sekalipun, dia sebagai seorang nakes pasti akan menolongnya atas nama kemanusiaan,” kata Puan.
Puan mengaku sangat miris mendengar Gabriela Meilan, seorang nakes perempuan yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan, justru dilecehkan, dianiaya oleh teroris KKB sampai kehilangan nyawanya.
Nakes di Daerah Konflik Ditarik
Dalam situasi konflik apapun, kata Puan, para nakes bersama perempuan, anak dan jurnalis seharusnya adalah pihak yang tidak boleh menjadi sasaran kekerasan. “Tapi Gabriela adalah seorang nakes dan juga seorang perempuan yang justru mendapat tindakan tidak manusiawi oleh teroris KKB, bahkan di saat dia menjalankan tugas-tugas kemanusiaannya. Ini kekerasan paling biadab!” kata Puan.
Agar tidak ada lagi korban kekerasan dari para nakes, Puan meminta pemerintah daerah setempat untuk menarik para pelayan kesehatan yang betugas di daerah rawan konflik ke tempat yang lebih aman. Supaya tidak ada Gabriela-Gabriela lain yang menjadi korban,” pesan Puan.
Baku Tembak dengan Militer
Diketahui, saat itu terjadi kontak tembak antara Kelompok teroris KKB pimpinan Lamek Taplo dengan aparat keamanan. Mereka juga menyerang warga sipil, termasuk tenaga kesehatan yang sedang melayani masyarakat.
Mereka membakar sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, gedung SD dan kantor kas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua serta rumah warga baik yang ada di Kiriwok maupun Okhika.
Dalam insiden berdarah ini, seorang tenaga kesehatan bernama Gabreilla Meilani, yang bekerja di Puskesmas Kiwirok, gugur dalam serangan brutal tersebut.
Empat tenaga medis lainnya mengalami luka serius dan satu orang tenaga medis lainnya bernama Gabriel Sokoy hingga saat ini masih belum diketahui nasibnya. Gabriel dilaporkan hilang saat penyerangan tersebut. Aparat keamanan masih terus mencari keberadaan Gabriel Sokoy.
Profil Gabriella Meilani
Gabriella Meilani, lahir di Besum, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua pada tanggal 31 Mei 1999. Ella seperti itu sapaan sehari-hari gadis asal Toraja Jawa ini adalah satu-satunya putri dari dua bersaudara, pasangan Musidi dan Martina Rinding.
Lahir dan besar di Besum, Nimboran, Jayapura, nakes berusia 22 tahun ini, memulai masa sekolahnya di SD Inpres Besum. Lulus dari sekolah dasar, Ella melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Besum, dan selanjutnya bersekolah di SMA Taruna Bhakti, Waena, Jayapura.
Keinginannya untuk bisa membantu sesama membawa Ella menempuh pendidikan di STIKES Jayapura, Papua. Tak lama setelah lulus, Ella bertugas di Puskesmas Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sayangnya belum lama bertugas, kelompok separatis teroris Organisasi Papua Merdeka menyerang dan membakar sejumlah fasilitas pelayanan termasuk puskesmas membuat Ella dan rekan-rekannya turut jadi korban.