Naik Perahu, Nakes di Mojokerto Periksa Kesehatan Warga Terdampak Banjir
Banjir yang melanda sejumlah Desa di Kecamatan Sooko Mojokerto sudah 5 hari belum juga surut. Petugas puskesmas pun turun tangan menerobos air bah demi membantu warga.
Petugas Puskesmas Gedeg dengan menaiki perahu berkeliling ke rumah warga yang kebanjiran di wilayah Desa Ngingasrembyong, Sooko. Mereka menerobos banjir yang tingginya mencapai sepinggang orang dewasa menggunakan perahu buatan karang taruna Desa setempat.
Begitu ada warga, petugas berhenti di depan rumah. Lalu mereka langsung memeriksa warga yang terdampak banjir.
Selain berkeliling, petugas puskesmas dibantu Dokpol Polres Mojokerto juga melakukan pemeriksaan kesehatan warga korban banjir yang mengungsi di posko kesehatan di balai Pertemuan Dusun Pendowo Desa Ngingasrembyong.
Perawat Desa Pukesmas Gedeg Catur Sugeng, mengatakan tim kesehatan bersama karang taruna desa telah berkeliling di permukiman untuk memeriksa warga yang kebanjiran.
Dikatakan warga mulai diserang berbagai penyakit usai kebanjiran. Seperti gatal-gatal, demam, batuk pilek, hingga hipertensi. "Kita jemput bola keliling ke permukiman warga. Kebanyakan lansia dan balita," katanya, Rabu 11 Desember 2024.
Menurutnya sudah ada puluhan warga yang telah diperiksa petugas kesehatan hingga siang ini. "Ada 41 warga yang sudah diperiksa di posko kesehatan. Kalau yang kita jemput bola ada sekitar 32 warga," tegasnya.
Salah satu warga Dusun Pendowo Panji Antono 39 tahun, mengaku mulai diserang sakit gatal dan meriang. Dia bersama anak dan istrinya sudah 3 hari mengungsi di tempat pengungsian. "Sudah, tadi pagi diperiksa kesehatan. Dikasih obat juga," ujarnya.
Dia menjelaskan banjir di desanya terjadi sejak Sabtu 7 Desember 2024. Menurutnya debit air semakin meningkat, sehingga genangan banjir sampai masuk ke dalam rumah warga.
Hingga saat ini Panji dan keluarganya mengandalkan bantuan makanan gratis dari pemerintah untuk bertahan di pengungsian. "Ada bantuan nasi bungkus sehari 3 kali, sama air minum juga," ungkapnya.
Kasi Dokkes Polres Mojokerto Ali Askur menyebut, posko kesehatan sudah didirikan sejak satu hari yang lalu.
Tim Dokkes Polres Mojokerto sendiri menerjunkan 5 tenaga medis yang disebar di dua lokasi posko kesehatan.
"Ada lima tenaga medis yang diterjunkan. Juga kita siapkan ambulan dan obat-obatan yang umum, antara lain obat gatal-gatal, diare terus masuk angin," tandasnya.
BPBD Kabupaten Mojokerto merilis banjir saat ini masih merendam 797 rumah penduduk di Desa Tempuran. Ketinggian banjir saat ini 50-100 cm. Banjir berdampak terhadap 2.723 jiwa.
Sedangkan di Desa Ngingasrembyong, banjir berdampak terhadap 627 jiwa. Tinggi banjir yang merendam permukiman penduduk Dusun Pendowo, Sanggrahan dan Sidonganti 20-50 cm.