Najwa Shihab: Literasi Bukan Sekadar Jago Mengeja dan Membaca
Seseorang terkadang menyempitkan pemahaman terhadap literasi. Umum memahami, literasi adalah aktivitasnya sekadar membaca ataupun menulis sematga. Padahal, literasi adalah kemampuan untuk menyerap informasi dan mengolahnya agar berguna untuk kehidupan.
Penjelasan ini diungkapkan Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, di sela-sela kegiatan Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019, di Padjajaran Suites Resort & Convention Hotel, Bogor, Selasa 30 Juli 2019
“Pengertian literasi bukan sekadar jago mengeja atau bisa membaca. Tapi kemampuan yang lebih dari itu dan ini harus terus menerus diusahakan,” kata Najwa, yang putri pakar Tafsir Al-Quran, Prof M Quraish Shihab.
Untuk menggiatkan literasi di kalangan generasi muda, Najwa mengatakan, salah satu ikhtiar meningkatkan minat baca melalui aktivitas mereka sehari-hari, yakni melalui gawai. Dengan gawai, mereka dapat mengakses ribuan bahan bacaan melalui aplikasi. Salah satunya melalui aplikasi ipusnas milik Perpustakaan Nasional.
“Mereka bisa memanfaatkan telepon genggam bukan hanya untuk bersosial media. Tetapi juga mendapatkan ilmu pengetahuan lewat akses informasi, akses bahan bacaan berkualitas. Itu bisa dinikmati bukan hanya yang ada di kota-kota besar tapi juga di pelosok,” ujar Najwa.
Selain memanfaatkan gawai, Najwa berpendapat, akses untuk memperoleh bahan bacaan juga harus tersedia di seluruh pelosok Nusantara. Ia berharap, pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana desa untuk penyediaan fasilitas pengembangan literasi.
Terkait dengan kegiatan FLS 2019, pendiri narasi.tv ini mengatakan, FLS merupakan wadah yang menarik dalam mengumpulkan anak muda dari seluruh Indonesia untuk saling kenal satu sama lain. Selain itu, kata Najwa, FLS juga mampu menautkan para siswa yang berada di barat dan timur serta memperkuat toleransi dan kolaborasi.
Najwa Shihab meminta agar pihak terkait terus mengembangkan minat membaca dan menulis generasi muda agar mereka dapat dan bisa menyebarkan minat tersebut di daerahnya masing-masing. Selain itu, ia juga mengingatkan, agar kaum milenial diberikan kepercayaan diri untuk menulis dan meyakini bahwa menulis itu penting.
“Untuk bisa menulis yang bagus itu perlu banyak membaca, dan seorang penulis yang baik dan pembaca yang tekun itu adalah investasi terbesar dalam kehidupan,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya FLS, Indonesia dapat mencetak generasi yang betul-betul mencintai literasi.
“Pesan saya selalu satu, cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca, cari buku itu. Bangsa yang cinta membaca adalah bangsa yang tingkat literasinya tinggi. Bangsa itu yang akan menjadi bangsa penemu, bangsa yang akan dipenuhi generasi yang punya daya inovasi yang tinggi. Kita tidak akan jadi bangsa kelas teri. Kita akan dipenuhi kemampuan untuk bertoleransi dan tidak akan gampang diprovokasi,” ujar Nana, panggilan akrabnya.
Bangsa yang tingkat literasinya tinggi, selain akan jadi bangsa yang disegani di dunia, juga menunjukkan kemampuan bangsa untuk bisa berkompetisi di kancah internasional. (asm)
“Pesan saya selalu satu, cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca, cari buku itu. Bangsa yang cinta membaca adalah bangsa yang tingkat literasinya tinggi. Bangsa itu yang akan menjadi bangsa penemu, bangsa yang akan dipenuhi generasi yang punya daya inovasi yang tinggi. Kita tidak akan jadi bangsa kelas teri. Kita akan dipenuhi kemampuan untuk bertoleransi dan tidak akan gampang diprovokasi,” ujar Nana, panggilan akrab Najwa Shihab.