Naik Motor, Ganjar Keliling Cek Tempat Isolasi Pemudik
Teriknya sinar matahari tidak menyurutkan niat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengunjungi warganya. Mengendarai motor, dia berkeliling ke sejumlah desa di Kabupaten Kendal dan Batang, Minggu, 5 April 2020.
Berangkat pukul 08.00 WIB dari Semarang, Ganjar dan komunitas motornya menuju Desa Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, Desa Ngadirejo dan Desa Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dan Desa Jungsemi Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal.
Di ketiga desa itu, dia mengecek kesiapan tempat isolasi desa untuk para pemudik. Ganjar juga membagikan sembako kepada warga, serta masker dan hand sanitizer kepada bidan-bidan desa.
"Kami sudah menyiapkan dua ruangan untuk karantina pemudik. Satu di gedung PKD dan satunya di Balai Desa. Sampai saat ini belum difungsikan karena baru disiapkan," kata Penjabat Kepala Desa Trisobo, Suwondo.
Suwondo mengatakan, di desanya sudah ada 10 pemudik. Setelah dicek dan dinyatakan sehat, kesepuluh pemudik itu dipulangkan dan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Dari Trisobo, Ganjar bertolak ke Desa Ngadirejo dan Desa Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang. Di dua desa itu juga sudah disiapkan tempat karantina bagi para pemudik. Bahkan di Desa Pacet, sebanyak 14 pemudik sudah dikarantina.
"Total sudah ada 30 orang yang mudik di desa ini. Begitu mereka pulang langsung kami isolasi. Kami menyiapkan tiga tempat, yakni di gedung PKD dan dua rumah warga. Yang sekarang masih diisolasi, ada 14 orang dan semuanya sehat," kata Kepala Desa Pacet, Dendy Hermawan.
Ganjar kemudian melanjutkan perjalanan menuju desa Jungsemi Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Di desa itu, Ganjar mengecek Puskesmas serta tempat isolasi. Selain itu, ia juga menyempatkan menengok dua tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru saja pulang dari Malaysia. Keduanya sedang menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
"Sengaja saya berkeliling untuk mengecek persiapan desa dalam menyambut para pemudik. Beberapa desa yang saya cek tadi, semuanya sudah siap dengan tempat karantina masing-masing. Pintu masuk desa-desa juga sudah dijaga oleh petugas," kata Ganjar.
Ganjar meminta kepada seluruh kepala desa di Jateng untuk membuat tempat isolasi. Tidak harus membuat gedung baru, beberapa gedung yang ada seperti sekolah, balai desa bahkan rumah warga dapat dijadikan tempat isolasi.
"Saya juga titip pesan kepada seluruh kades untuk memantau betul mereka-mereka yang mudik. Dan yang belum mudik, kami berharap keluarganya melarang mereka untuk mudik. Kalau tetap mudik, akan kami isolasi selama 14 hari," tutupnya.