Naik Mobil Dinas, Pengantin Berbulan Madu di Rumah Dinas Walikota
Setelah meminjamkan mobil dinasnya untuk kendaraan bagi pengantin yang hendak akad nikah sejak tahun Januari 2021 lalu, kini Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menawarkan rumah dinasnya untuk berbulan madu bagi pengantin baru.
“Mobil dinas sudah setahun lebih saya tawarkan untuk dipinjam warga yang hendak menikah. Sekarang, silakan pengantin baru berbulan madu di rumah dinas,” katanya di hadapan ketua RT, RW dan LPM kecamatan se-Kota Probolinggo, Rabu 7 September 2022.
Ketua RT, RW, dan LPM diminta menyampaikan hal itu kepada warga Probolinggo yang hendak menikmati bulan madu. “Silakan sampaikan pesan ini kepada masyarakat yang ingin berbulan madu di rumah dinas,” kata Habib Hadi.
Habib Hadi dan istrinya, Aminah Hadi serta anak-anaknya selama ini memang tidak menempati rumah dinas di Jalan Panglima Sudirman: 1 Kota Probolinggo. Habib Hadi dan keluarganya lebih memilih tinggal di rumah pribadi di kompleks Pesantren Riyadlus Sholihin, Kelurahan Ketapan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Rumah dinas walikota pun dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan. Bahkan yang terbaru, rumah dinas itu ditawarkan kepada warga Kota Probolinggo yang menjadi pengantin untuk berbulan madu.
Rumah dinas pun sering dimanfaatkan sejumlah ormas keagamaan untuk berbagai kegiatan. Bahkan, rumah dinas pernah dipakai untuk kegiatan menghapus tato ratusan warga hingga khitanan massal.
Untuk warga yang ingin berbulan madu di rumah dinas walikota, diminta untuk mendaftar ke Bagian Umum Setda Kota Proboliggo dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli. Hal serupa dilakukan warga yang ingin meminjam mobil dinas walikota, Nissan Elgrand.
Tidak sebatas dipinjami mobil dinas, walikota juga telah menyiapkan sopirnya. Dengan begitu rangkaian akad nikah hingga berbulan madu, kedua pengantin benar-benar dilayani secara penuh oleh walikota.
Terkait mobil dinas seharga Rp900 juta (dibeli tahun 2018) yang dipakai pengantin, walikota mengaku, aktivitasnya tidak terganggu. Orang “nomor wahid” di Pemkot Probolinggo itu mengaku, masih bisa menggunakan mobil lain, bahkan nunut mobil dinas kepala-kepala organisasi perangkat daerah (OPD).