Nagita Slavina Persalinan Caesar Metode ERACS, Ini Kelebihannya
Anak kedua Nagita Slavina dan Raffi Ahmad lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Menteng, Jakarta, pada Jumat 26 November 2021 secara caesar. Dokter kandungan yang menangani proses lahiran Nagita Slavina, dr. Ivan Sini, Sp.OG mengatakan, metode caesar yang dilakukan sang artis adalah ERACS.
Melahirkan menggunakan metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) menjadi salah satu pilihan ibu hamil. ERACS adalah teknik operasi yang dikembangkan untuk mempercepat perawatan dan penyembuhan pasien.
Dengan menggunakan metode ini, lama perawatan pasien setelah melahirkan di rumah sakit tidak lebih dari 24 jam. Tak heran jika Nagita Slavina bisa langsung duduk di kursi roda usai melahirkan.
Selain itu, dengan metode ERACS ibu hamil juga disebutkan bisa makan dan minum dalam 2 jam setelah operasi. Bagaimana metode ERACS bisa seperti itu, sehingga dipilih Nagita Slavina melahirkan anak keduanya?
Metode ERACS
Dikenal sebagai metode melahirkan minim rasa sakit dengan pemulihan cepat, manfaat metode ERACS tak hanya dari segi nutrisi hingga obat, ibu hamil juga disiapkan secara mental untuk metode ini. Hal tersebut berpengaruh saat proses melahirkan sehingga lebih minim trauma atau rasa sakit.
Persiapan lanjutan yang dilakukan ibu hamil yang akan operasi metode ERACS adalah pemberian obat dan anastesinya. Biasanya ibu hamil yang akan operasi caesar hanya antibiotik. Sedangkan kalau ERACS akan diberikan beberapa obat lain yang sesuai dengan kondisi ibu hamil tersebut.
Puasanya juga beda. Lalu ketika 2 jam sebelum operasi ibu akan diberi air gula karena ini bermanfaat juga untuk si ibunya saat operasi dan pasca operasi. Lalu anestesinya juga berperan, dosisnya diatur, ini agar lebih efektif untuk ibunya lebih cepat bangun dan makan. Operasinya ERACS itu 60 menit sudah maksimal.
Waktu Pemulihan lebih Cepat
Tahapan proses pemulihan setelah melahirkan dengan metode ERACS.
- Dua jam pasca operasi ibu bisa duduk.
- Enam jam pasca operasi kateter akan dilepas dan bisa buang air kecil sendiri.
- 10 jam pasca operasi ibu diharapkan bisa berjalan ke kamar mandi sendiri.
- Maksimal 24 jam pasca operasi bunda bisa pulang ke rumah bersama buah hatinya.
Sayatan Operasi ERACS lebih kecil
Pada operasi caesar biasa, dokter akan membuat sayatan 10 sampai 20 centimeter pada perut dan rahim pasien yang dibuat secara horizontal di bawah garis pinggang.
Sedangkan pada metode ERACS, sayatan akan dilakukan seminimal mungkin menggunakan pisau ukuran kecil dengan ketajaman khusus, sehingga kerusakan jaringan bisa minimal.
Setelah operasi caesar, umumnya pasien akan merasakan nyeri atau sakit di sekitar area sayatan operasi. Maka, biasanya dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit (analgesik), salah satunya dari golongan opioid untuk rasa sakit yang cenderung parah.
Namun, hasil penelitian menunjukkan terdapat risiko kecanduan opioid pada pasien operasi caesar, yakni 1 dari 300 pasien dan mempengaruhi kesehatan sekitar 4000 ibu setiap tahunnya.
Pada operasi ERACS, penggunaan obat opioid dapat diturunkan karena salah satunya rasa nyeri yang dihasilkan tidak separah operasi biasanya.
Tak Bisa Sembarangan Ibu Hamil
Tertarik ingin melahirkan metode ERACS? Sayangnya untuk saat ini tidak bisa dilakukan ke sembarang ibu hamil. Menurut dokter Nico, ibu hamil dengan beberapa komplikasi tertentu belum bisa melahirkan dengan metode ini di Indonesia.
ERACS ini tidak bisa dilakukan pada ibu hamil dengan komplikasi dan beberapa kendala. Misalnya preklamsia itu belum bisa dengan metode ERACS ini. Untuk sat ini seperti itu, mungkin suatu saat kita bisa melakukan kepada semua pasien. Untuk saat ini masih terfokus pada ibu hamil yang tidak ada komplikasi.
Sejauh ini ada beberapa komplikasi ibu hamil yang tidak bisa melakukan metode ERACS, diantaranya:
- Preeklamasia.
- Tekanan darah tidak terkontrol.
- Eklamasia.
- Anemia berat.
- Diabetes tidak terkontrol.
- Pasien dengan gangguan kecemasan tinggi (dengan pertimbangan dokter).
Biaya Melahirkan
Melahirkan menggunakan metode ERACS membuat ibu hamil lebih nyaman dan cepat pulih sehingga bisa beraktivitas dengan baik. Dikutip dari berbagai sumber, metode ini setidaknya memerlukan biaya sekitar Rp30 juta, tergantung dari fasilitas kesehatannya.