Nadiem Makarim: Saya Tak Biasa Bekerja Grudag-grudug
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, tak terbiasa bekerja asal-asalan atau 'grudag-grudug' atau pokoknya kelihatan ramai.
Sebab, Mendikbud yang oleh presiden dipanggil Mas Menteri, tidak pusing terhadap orang-orang yang meragukan kemampuannya bisa memajukan dunia pendidikan.
"Saya akan menjawab tantangan itu dengan bekerja keras, tidak dengan berpolemik," kata Nadiem di ruang kerjanya, Senin 11 November 2019.
Melihat luasnya cakupan bidang kerja di Kemendikbud, Nadiem menjelaskan tidak akan menangani sendiri.
Dia akan memaksimalkan fungsi para dirjen, supaya dirjen itu punya motivasi, tidak semuanya tergantung apa kata menteri.
Apalagi pekerjaan di kementerian pendidikan sekarang ditambah dengang ngurusi pendidikan tinggi.
Karena para dirjen diberi kesempatan untuk menyampaikan program kerja dan capaiannya kepada wartawan untuk disampaikan pada publik.
Itu yang menjadi alasan Nadiem meminta waktu 100 hari kepada Presiden Joko Widodo untuk merancang dan menyusun program kerja.
"Iya 100 hari itu untuk menyusun, untuk mendengar, untuk belajar dan menyusun rancangan program. Jadi saya tidak bisa terlalu terburu-buru untuk melakukan itu," kata Nadiem
Nadiem mengatakan, bersama jajaran Kemendikbud tengah menyiapkan beberapa hal. Untuk itu, ia meminta semua pihak bersabar menunggu program tersebut.
"Ya mohon kesabarannya untuk menunggu rancangannya. Waktu 100 hari untuk mendengar, belajar dan merancang," ujar dia.