Nadiem Makarim dan Yaqut Cholil Qoumas Belum Masuk 49 Calon Menteri Prabowo
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas serta Mendikbudristek Nadiem Makarim, tidak masuk dalam 49 nama calon menteri yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto, ke Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2024. Hingga pukul 22.00 WIB, dua menteri tetsebut tidak terlihat di Kertanegara.
Dua menteri kontroversial tersebut diperkirakan tidak ikut dalam gerbong kabinet Prabowo-Gibran. Masuknya nama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar dan tokoh muda Muhammadiyah Abdul Mu'ti memperkuat perkiraan. Nasaruddin Umar diprediksi akan menjadi menteri agama. Sedang Abdul Mu'ti akan menggantikan Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan.
Saat dihubungi ngopibareng.id Nasaruddin Umar pun Abdul Mu'ti belum terang-terangan menyebut posisinya. "Insyaallah," ujar mereka.
Sementara itu dari 49 nama bakal calon menteri, hanya Sri Mulyani yang secara terbuka menyebut Prabowo memintanya menjadi menteri keuangan. "Saya diminta menjaga APBN, berhati-hati dalam mengelola uang negara," kata Sri Mulyani.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf diprediksi tetap pada posisinya sebagai Mensos. Budi Gunadi Sadikin tetap menjadi Menkes. Lainnya belum mau menyebut
Dilihat dari segi koalisi, Partai Golkar mendapat jatah terbanyak yaitu 8 menteri, Gerindra 5. PPP meski masuk dalam koalisi, belum mendapat jatah menteri. Sedang Partai Nasdem sengaja tidak menyetorkan nama untuk mengisi kabinet.
PDI Perjuangan yang disebut akan masuk koalisi dan mendapat jatah menteri juga belum ada kadernya yang dipanggil. Kabarnya penjaringan calon menteri atau wakilnya akan diteruskan hari ini. Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024 dalam Sidang Paripurna MPR.
Berikut nama-nama bakal calon menteri yang hari ini akan diundang pertemuan dengan Prabiwo Gibran di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang.
1. Prasetio Hadi (Gerindra)
2. Sugiono (Gerindra)
3. Widiyanti Putri Wardhana (Profesional)
4. Natalius Pigai (eks Komisioner Komnas HAM)
5. Yandri Susanto (PAN)
6. Fadli Zon (Gerindra)
7. Nusron Wahid (Golkar)
8. Gus Ipul/ Saefullah Yusuf (PBNU)
9. Maruarar Sirait (Gerindra)
10. Abdul Kadir Karding (PKB)
11. Wihaji (Golkar)
12. Teuku Riefky Harsya (Demokrat)
13. Arifatul Khoiri (Profesional)
14. Prof Yassierli (Profesional)
15. Satrio Brodjonegoro (Profesional)
16. Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat)
17. Zulkifli Hasan (PAN)
18. Bahlil Lahadalia(Golkar)
19. Yusril Ihza Mahendra (PBB)
20. Abdul Mu'ti (Muhammadiyah)
21. Iftitah Sulaiman (Demokrat)
22. Muhaimin Iskandar (PKB)
23. Tito Karnavian (Mendagri)
24. Agus Andrianto (Wakapolri)
25. Raja Juli Antoni (PSI)
26. Agus Gumiwang (Golkar)
27. Pratikno (Mensesneg)
28. Maman Abdurrahman (Golkar)
29. Ribka Haluk (Pj Gub Papua Tengah)
30. Budi Santoso (Sekjen Kemendag)
31. Wahyu Trengg (Menteri KKP)
32. Dudy Purwagandhi (Dewan komisaris PLN)
33. Rachmat Pambudy (Gerindra)
34. Nasaruddin Umar (Imam Besar Istiqlal)
35. Amran Sulaiman (Mentan)
36. Erick Thohir (Menteri BUMN)
37. Dito Ariotedjo (Menpora)
38. Budi Gunadi Sadikin (Menkes)
39. Hanif Faisol Nurofiq (Dirjen KLHK)
40. Sultan Bacthiar (Ketua DPD)
41. Raden Dodi Priyono (Birokrat)
42. Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian)
43. Sri Mulyani (Menkeu)
44. Supratman Andi Atgas (Menkumham)
45. Veronica Tan
46. Donny Ermawan Taufanto (Plt Sekjen Kemhan)
47. Roesan Roslani (Menteri Investasi)
48. Herindra (Wamenhan)
49. Meutya Hafid (Golkar)
Advertisement