Nadiem: Indonesia Butuh Pemimpin yang Berani Ambil Risiko
Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berani mengambil risiko, pemimpin perlu menemukan solusi atas tantangan struktural yang menghambat kerja. Perubahan di aspek struktural, kemudian perlu diikuti dengan perubahan struktural agar terbentuk mentalitasnya berorientasi kepada kemajuan.
Pesan Mendikbudristek Nadiem Makarim ini disampaikan pada penutupan PKN Tingkat II Angkatan VI secara virtual, Rabu 14 Juli 2021.
Selanjutnya, Nadiem mengatakan, pemimpin juga perlu menyadari bahwa dia tidak bisa bekerja sendirian, pemimpin harus bisa berkolaborasi. “Kolaborasi dan gotong royong adalah asas kerja di lingkungan Kemendikbudristek yang perlu terus di perkuat,” pesan Nadiem.
“Sejalan dengan tema PKN kali ini, saya berharap ibu dan bapak dapat mengaktualisasikan pimpinan yang strategis, dalam memberikan layanan di bidang pendidikan," lanjutnya.
Ia juga berharap mendapatkan rekomendasi kebijakan strategis, peningkatan layanan dari sekolah dasar di daerah 3T, Provinsi NTT.
Menteri mengucapkan terima kasih pada pimpinan Lembaga Administrasi Negara (LAN) beserta jajaran atas dukungan, fasilitasi untuk kegiatan ini. Pada tahun selanjutnya Pusdiklad bisa menyelenggarakan pelatihan pegawai secara mandiri.
Sementara itu, Plt. Sekjen Kemendikbudristek, Ainun Na’im dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada LAN yang telah memberikan dukungan atas pelaksanaan PKN Tingkat II Angkatan VI oleh Pusdiklat Kemendikbudristek.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh berbagai Kementerian/Lembaga, serta pemerintah daerah yang telah mengirimkan pegawainya untuk mengikuti PKN Tingkat II Angkatan VI ini,” tutur Ainun.
Ainun menjelaskan PKN Tingkat II Angkatan VI ini, memberikan pengalaman pembelajaran, dan meningkatkan kompetensi lainnya kepada para peserta, sehingga dapat mengemban amanah sebagai ASN, dan berkarir lebih lanjut, sebagai ASN dalam mengelola sesuai bidang masing-masing untuk mendukung perkembangan masyarakat, dan juga pembangunan Republik Indonesia,” terangnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Mendikbudristek dalam pesannya, bahwa beragam tantangan termasuk pandemi Covid-19 membutuhkan pemimin yang berkompeten. Seperti berani mengambil resiko, bekerja tim, gotong royong dan mempunyai visi ke depan.
“Saya berharap, bahwa perhatian, pemikiran, juga ide-ide baru, tidak hanya muncul selama mengikuti pendidikan, tetapi selalu muncul ketika kita bekerja, harus memberikan perhatian, selalu harus memikirkan, bagaimana kita supaya bisa bekerja lebih baik, bagaimana supaya lingkungan kita, lembaga kita, masyarakat kita selalu lebih baik dari hari ke hari,” pesannya.
Menteri Nadiem juga berharap, Pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VI, diharapkan dapat melahirkan para pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pembelajaran inovasi.
Advertisement