Nadiem Gandeng Tanoto Foundation Tingkatkan Mutu Pendidikan
Tanoto Foundation dipercaya menjadi mitra Kemendikbudristek untuk mendukung Program Organisasi Penggerak melalui jalur pendanaan mandiri Program PINTAR Penggerak.
Program ini dijalankan di empat kabupaten, yakni Kampar (Riau), Muaro Jambi (Jambi), Tegal (Jawa Tengah), dan Kutai Barat (Kalimantan Timur).
Melalui Program PINTAR Penggerak, Tanoto Foundation memodelkan praktik untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam literasi, numerasi serta sains di 263 SD dan SMP.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kunci utama transformasi sistem pendidikan di Indonesia adalah kemauan pendidik untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Tanoto Facilitators Gathering (TFG) 2022 adalah salah satu cara Tanoto Foundation untuk membantu para guru dan kepala sekolah mitra untuk mengembangkan diri.
"Saya berharap niat baik Tanoto Foundation membantu pengembangan pendidikan di tanah air bisa memotivasi lembaga yang lain lebih peduli terhadap pendidikan," kata Mendikudristek Nadiem melalui keterangan resmi, Rabu, 6 Juli 2022.
Sementara, anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto mengatakan bahwa peningkatan kualitas guru merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Sejak tahun 2018, Tanoto Foundation mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas pendidikan melalui Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran," ujar Belinda.
Berdasarkan evaluasi dampak terhadap program PINTAR, pencapaian siswa di sekolah mitra cenderung stabil, meskipun dua tahun tidak bertatap muka. Sebab, para guru melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk mencegah learning loss selama pandemi.
Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Organisasi ini memilik tiga pilar komitmen, memperbaiki lingkungan belajar, mengembangkan pemimpin masa depan, dan memfasilitasi riset medis.
Masih dalam rangkaian TFG 2022, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril berkesempatan berkunjung ke SMPN 3 Tapung, Kampar, Riau.
Dalam dialognya dengan para guru, Iwan menekankan, fokus pendidikan adalah murid, maka guru harus selalu melakukan inovasi dan menambah pengalaman untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi murid. Ini artinya, guru harus bisa memahami karakteristik masing-masing anak didiknya.
“Karena setiap anak itu unik, maka guru harus terus belajar, mencari ide untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemukan di kelas,” ujar peraih gelar Ph.D bidang Pendidikan dari Michigan State University, Amerika Serikat tersebut.
Menurut akademisi dan praktisi pendidikan Anita Lie, nilai-nilai dari Ki Hadjar Dewantara merupakan sumber inspirasi dari konsep Merdeka Belajar.
“Merdeka Belajar ini bukan hanya sebuah program, tapi sebuah gerakan yang akan menjadi fondasi pendidikan di Indonesia,” ujar Guru Besar Universitas Widya Mandala tersebut. Konsep ini sejalan dengan prinsip Ki Hadjar Dewantara, pendidikan yang berpusat pada siswa.
Hadir dalam Tanoto Facilitators Gathering 2022, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditono, Guru Besar Universitas Terbuka Tian Belawati, Psikolog Alexander Sriewijono dan Komika Sakdiyah Ma’ruf
Program PINTAR, Tanoto Foundation melatih dan mendampingi kepala sekolah, guru, dan komite sekolah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan dosen LPTK. Program ini telah memberi manfaat bagi lebih dari 200 ribu siswa.