Nadiem dan Susi Pudjiastuti Beri Kuliah Umum Maba ITS
Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti hadir dalam memberikan kuliah secara virtual kepada mahasiswa baru Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, Rabu, 16 September 2020.
Kehadiran Nadiem dan Susi memberikan kuliah usai acara pengukuhan sebanyak 7.958 mahasiswa baru (maba) ITS Tahun Akademik 2020/2021 secara online melalui aplikasi teleconference dan kanal youtube serta media sosial resmi ITS.
Dalam sambutannya Nadiem mengatakan, pendidikan adalah kunci solusi dalam proses pembelajaran dan kunci solusi berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. Maka dari itu, mahasiswa sebagai orang yang terdidik sudah seharusnya menjadi agen penggerak dan pemberi solusi untuk bangsa.
"Diharapkan, mahasiswa tetap haus untuk belajar, menggali bakat sesuai minatnya dan meningkatkan kompetensinya di era baru revolusi industri 4.0 dan society 5.0," katanya.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2014 – 2019 Dr (HC) Susi Pudjiastuti mengatakan, mahasiswa baru ITS untuk tetap belajar dengan serius dan merdeka.
"Open your eyes, open your mind dan open your ear. Karena pendidikan saat ini bukan seperti zaman dulu yang konvensional. Para mahasiswa bisa bebas belajar dan menyumbangkan ide-idenya," ujarnya.
Menurut Susi, walaupun di masa pandemi ini, kita tidak boleh mundur dan kalau bisa jadikan pandemi ini sebagai peluang untuk mengembangkan kreativitas yang ada.
Susi menambahkan, saat ini harus duduk bersama perguruan tinggi dan mahasiswa untuk menyelesaikan tantangan yang ada. Apalagi Indonesia memiliki bonus demografi yang besar.
"Jangan sampai Indonesia dengan surplus demografi jadi negara loser karena kita tak mampu berikan arahan, tepat sasaran di butuhkan masyarakat. Ada kebutuhan zaman dan masyarakat, jangan sampai kita menjadi komponen dari sebuah industri yang memerlukan tangan kita saja, tactical knowledge bukan dengan intelegensia, kebudayaan, civil society yang lebih mengerti kualitas hidup tentang kesehatan, pendidikan, kualitas hidup tentang hari-hari dari pada bangsa kita," kata dia.
Susi menuturkan, penanganan surplus demografi harus benar untuk meningkatkan kualitas individu. Susi menilai, peningkatan kualitas manusia tersebut harus dimulai sejak dini. Namun, saat ini, Indonesia masih menghadapi stunting atau kekurangan gizi.
"Stunting jadi problem Indonesia. Kita belum bergerak berubah. Pola makan kita harus diarahkan lebih banyak makan protein dari pada karbohidrat," kata dia.
Sebelum, Rektor ITS Prof Mochamad Ashari dalam sambutannya mengatakan, dengan semangat pahlawan 10 November 1945, mahasiswa angkatan 2020 ini kelak akan menjadi pemimpin masa depan melalui ITS.
"Bersama ITS yang merupakan Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia, bereputasi dunia, kita berkarya dan berkontribusi untuk bangsa," katanya.