Nabire Bike Community Gowes Dua Kali Sehari
Bersepeda terutama road bike sudah menasional. Bahkan di Nabire, kota kecil di Papua ini-pun ada komunitas sepeda balapnya. Bernama Nabire Bike Community (NBC).
Uniknya, NBC punya dua jadwal gowes setiap harinya. Yakni di pagi dan sore. “Sore buat teman-teman yang tidak bisa gowes pagi karena pekerjaan atau hal lain,” bilang Tjahja Soebakti, mantan pebalap yang dinobatkan jadi coach NBC.
Menurut pria tinggi ini, tidak ada target khusus hingga sehari dua kali gowes itu. Murni karena keterbatasan waktu saja. NBC menetapkan setiap hari adalah hari gowes. Titik kumpul untuk jadwal pagi adalah di Tugu Roket setiap jam 6 pagi.
Senin jadwal recovery dalam kota biasanya gowes 20-30 km. Selasa gowes menanjak ke Wadio sejauh 15 km jadi pergi pulang 30 km. “Selasa sore ada jadwal ke Kimi pergi pulang 20 km. Berangkat jam empat sore dari tempat kumpul di Pantai MAF,” tutur coach Tjahja.
Rabu dan Jumat gowes rame-rame menuju halte yang menempuh jarak 50 km pergi pulang. Kamis balik lagi nanjak ke Wadio seperti hari Selasa. “Sorenya yang ganti rute, Kamis ke SP1 sekitar 30 km pergi pulang,” bilang coach Tjahja.
Hari Sabtu gowes ke Halte sama seperti hari Jumat. Sorenya gowes ke Wadio Jembatan. “Jadi siapa pun yang mau ikut tinggal ikuti jadwal saja dan langsung ke titik kumpul di jam itu,” bilang Tjahja.
Baru hari Minggu long ride. Biasanya long ride itu menempuh jarak sekitar 100 km dan menanjak setinggi 1.000 meter.
Komunitas ini sudah berdiri sejak 2016. Tepatnya 25 Juni 2016. Joko Sungkono yang awal mulanya memiliki ide untuk membuat komunitas NBC. “Awal berdiri masih 25 orang anggotanya. Lantas bertambah terus hingga hari ini 80 cyclist,” bangga Joko.
Tidak sulit mencari anggota baru. Nabire tidak besar jadi mayoritas dari kami akan mengajak teman. Apalagi era pandemi Covid-19 banyak cyclist baru bermunculan. Dan mereka bergabung dengan NBC untuk belajar gowes.
Sedari awal Joko tidak membedakan anggota dan sepedanya. Asal mereka memiliki sepeda boleh bergabung dengan NBC.
“Kami berusaha sebisa mungkin untuk kompak, mengutamakan persaudaraan dan kebersamaan. Tidak peduli ras, suku, agama. Agama kami hanya satu yakni gowes. Dilarang emosi juga, semua masalah bisa dibicarakan dan diselesaikan dengan baik,” bilang Joko.
Haji Munir mengamini semangat Bhinneka Tunggal Ika yang diusung oleh Joko itu. Dirinya kerap tertinggal saat gowes tapi pantang menyerah dan ogah loading. Teman-teman NBC sabar menunggu Haji Munir di tempat finis. Baru kembali bersama-sama.
Hampir setiap minggu, anggota NBC berkumpul makan-makan dan ngobrol setelah gowes. Dengan ini makin akrab antar anggota. Saling bercanda dan sharing.
“Biasanya dilakukan di Cafe Corner27 di kawasan Jalan Jakarta, Nabire. Kami sebut sebagai mabes alias markas besar,” bilang Joko. Sehari sebelumnya, makanan sudah dipesan. Jadi cyclist datang makanan siap dihidangkan.
“Urusan perut ini paling bahaya bisa kerusuhan jika tidak dipenuhi dengan cepat. Apalagi setelah gowes,” ujar coach Tjahja lantas tertawa lebar.
Yang lucu, ada tantangan dari teman-teman NBC untuk Wahyudi “Pelni”. Yaitu harus ikut gowes 170 km dari Nabire ke Wagi pergi pulang. Reward-nya? Mendapatkan kopi gratis selama sebulan.
Setelah dipikir-pikir, Wahyudi akhirnya menerima tantangan itu! Dan banyak teman yang tidak percaya. Cukup gowes 8 jam dijalani oleh Wahyudi dan lulus! Lumayan, 30 hari gratis kopi di Cafe Corner27.
Tidak mau dibilang sebagai komunitas yang egois dan eksklusif, sering juga NBC gowes bareng komunitas lain seperti BBC dan PUBike.
Anggota NBC juga aktif mengikuti even di Papua maupun di Jawa. Baik even kompetisi balap sepeda maupun even turing sepeda. Sebut saja seperti Tour de Jayapura, Tour de Ambon Manise, turing HUT komunitas MCC Makasar, Pruride Jogjakarta, dan banyak lagi.
Bahkan coach Tjahja pernah gowes di negeri jiran, Malaysia saat HUT komunitas SRBC Surabaya. Juga mengikuti Ironman Putrajaya di Malaysia. Dari Nabire melanglang buana ke Jawa dan luar negeri.