Nabila Dewi Gayatri, Menyiah Semesta di Pameran Seni Rupa Kabisat
Nabila Dewi Gayatri, pelukis Surabaya yang menggeluti jagat kaum santri, memamerkan lukisan pensil di atas Kanvas, 65 x 80 cm, berjudul "Menyiah Semesta". Dalam lukisan ini, Nabila yang pencinta Gus Dur, menuliskan diskripsi, memulainya dengan sebuah pertanyaan.
Sungguhkah kelezatan surga ketika berdiam di sulbi Adam? Dan sirnakah kelokan hidup Kain yang tersia di tanah Nod?
Nafas ini memang tidak kekal, Sayang. Namun untuk cinta tak perlu ada sesal Dengan anugerah Allah (cinta), manusia mampu menyayangi, mencintai terhadap Rabb-Nya sebagai bentuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dan saling menyayangi antar sesama manusia.
Pameran Bareng Tahun Kabisat
Nabila Dewi Gayatri memamerkan karyanya, bersama sejumlah seniman perupa dan pelukis dari berbagai kota di Indonesia, mulai Sabtu (24 Februari 2024) menggelar Pameran Seni Rupa 'Kabisat' di Galeri DKS, Kompleks Balai Pemuda, Alun-Alun Surabaya.
Sesuai namanya, pameran ini digelar hingga 29 Pebruari 2024, tanggal yang hanya akan muncul setiap 4 tahun sekali, yang juga disebut Tahun Kabisat.
Sebanyak 29 perupa dan pelukis berpartisipasi dalam gelaran seni ini, selain Nabila Dewi Gayatri, adalah Joprom, Klowor Waidyono, Nanang Widjaya, Emmy Go, Ami Tri dan sejumlah nama, termasuk Budi Bi. Nama terakhir, Budi Bi, adalah seniman lukis cat air Aquarel asal Surabaya, yang sekaligus sebagai inisiator Pameran.
Tentang Hakikat Cinta
Nabila Dewi Gayatri mengutarakan tentang Hakikat cinta, yaitu kecenderungan tabiat kepada sesuatu, karena keadaan itu merupakan keadaan yang cenderung amat lezat bagi orang yang tengah bercinta kasih. Karenanya, keindahannya menjadi bentuk yang sempurna, bentuk abstrak akan keindahan itu sendiri.
Cinta, satu kata yang memiliki beribu makna. Kata unik yang bisa membuat setiap makhluk lupa akan siapa mereka. Cinta adalah dambaan setiap makhluk hidup.
“Karena cinta dan demi cinta, langit dan bumi diciptakan, dan atas dasarnya makhluk diwujudkan. Demi cinta, seluruh planet beredar dan dengannya pula semua gerak mencapai tujuannya serta bersambung awal dan akhirnya. Dengan cinta, semua jiwa meraih harapannya serta dengannya pula, ia menyingkirkan kesulitannya,” ungkapnya.
Ketertarikan pada Gus Dur
Nabila, pelukis asal Gresik ini, sebelumnya tertarik menggoreskan catnya melukis wajah Gus Dur sejak 2010. Gus Dur baginya adalah sosok pemimpin yang mengayomi masyarakat tanpa memandang agama, kepercayaan atau etnis. Serta pemikirannya yang masih relevan sampai saat ini
“Gus Dur adalah sang pencerah, panutan banyak umat beragama, dia seperti obor ditengah sengkarut kegelapan. Maka saya berusaha menghadirkan Gus Dur di tengah penikmat lukisan saya,” ujar Nabila.
Pembuktian kecintaannya pada Gus Dur, dilakukan dengan pameran tunggalnya di Balai Pemuda, 13-17 Desember 2021. Bagi lulusan Aqidah Filsafat, Al Azhar, Kairo, Mesir, Gus Dur adalah sosok yang terlahir seratus atau beberapa ratus tahun sekali. Maka dari itu, melalui bakatnya dalam hal melukis. Nabila merasa, melukis Gus Dur secara tidak langsung mengajarkan kebaikan Gus Dur
“Ini perbuatan baik untuk mengenang orang baik. Melukis Gus Dur adalah kehendak batin saya sebagai pelukis dan saya memaknainya sebagai cinta setiap kali melukisnya,” tutur Nabila Dewi Gayatri.
Rasa cintanya itu terbukti, dengan beberapa kali Nabila menggelar pameran tunggalnya bertema salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini. Selain itu, sebagian karyanya juga dihibahkan kepada beberapa organisasi atau Lembaga apapun yang menginginkan karya lukisnya untuk dipajang
“Beberapa saya hibahkan, seperti ke TV 9, Kantor PBNU Jatim, Pojok Gus Dur dan lainnya, serta berikutnya ke museum Gus Dur, jika diminta akan saya hibahkan. Itu khidmat saya,” tegasnya.
Nabila pun berharap akan ada lagi sesi-sesi khusus untuk memamerkan lukisan Gus Dur dari waktu-waktu, masa ke masa
“Saya akan terus melukis Gus Dur, entah akan sejauh mana upaya dalam melestarikan ke-Gus Dur-an yang saya jalani ini. Agar masyarakat juga dapat mengetahui dan mengenang sosok Gus Dur dari lukisan saya,” tutur Nabila.
Tentang Pameran Kabisat
Produser Musick Rock, Log Zhelebour, saat membuka pameran memberikan apresiasi pada para seniman yang terus berkarya untuk negeri. Keberadaan seniman lukis akan terus dibutuhkan, termasuk di era industri ini.
"Para seniman lukis sangat dibutuhkan untuk pembuatan poster album dan promosi musik dengan nilai artistik yang tinggi," tegasnya.
Pameran Seni ini dipersembahkan oleh NW Art Space, bersama NDG Art Gallery, Jamu Iboe, Art Lab, Leeven & Co dan Garis Gathuk Art Project. Informasi tentang Pameran Seni Rupa 'Kabisat', bisa menghubungi Ami Tri di nomor WhatsApp 0812 3374 8449.