Nabiel Makarim, Si 'Burung Phoenix' Pecinta Lingkungan Tutup Usia
Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup pada masa kepemimpinan presiden Megawati Soekarnoputri, Nabiel Makarim, meninggal dunia pada usia 75 tahun, Jumat, 22 Oktober 2021 siang.
Berdasarkan kutipan dari berbagai sumber, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah pada 9 Nopember 1945 itu menjabat menteri negara lingkungan hidup pada kabinet Gotong Royong, sejak 2001 hingga 2004.
Nabiel pun mendapatkan julukan Si Burung Phoenix Pencinta Lingkungan. Nabiel pantas digelari Si Burung Phoenix. Burung dalam mitologi Yunani yang bertampang jelek tapi setiap kali mati, dari abunya hidup lagi Phoenix yang baru.
Nabiel mempunyai prinsip, tak mau kemewahan, tapi tak mau juga kesengsaraan, asal cukup saja. Ia juga tipe manusia yang tak mau menyerah. Seperti burung Phoenix, ia orang yang tak mau mundur atau kalah, selalu hidup kembali.
Kariernya berliku timbul tenggelam sampai akhirnya ia menjabat Menteri Lingkungan Hidup. Nabiel tak pernah memakai pakaian yang harganya mahal.
Sepatu yang dipakai ke Istana, itu juga yang ia pakai ketika berkunjung ke tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, Bekasi. Tetapi juga bukan berarti kurang ajar.
Sepatunya sampai hancur baru diganti. Sabuk sampai putus baru diganti. Sebelum menjadi menteri, suami dari Ainun Djariah itu menjadi Anggota Komisi Pengawasan persaingan Usaha (KPPU), dan Direktur Eksekutif, Nusantara Lestari, Jakarta.
Nabiel pun berperan dalam berbagai negosiasi Internasional di bidang pelestarian lingkungan hidup, antara lain Basel Convention dalam pengaturan lintas internasional limbah berbahaya dan beracun.
Pendidikan informal yang pernah dijalani Nabiel adalah Salmonella Detection in Food, training di Hawkesbury Agricultural College, New South Wales, 1973, MINAUT: Training di bidang pengambilan keputusan di LPPM, Jakarta, 1977.
Manajemen Keuangan Untuk Manajer Bukan Keuangan, training di LPPM, Jakarta, 1981, berbagai training dalam bidang pelestarian lingkungan hidup di Amerika Serikat, Belanda, Jerman dan Australia, 1979-1988, dan LEMHANNAS, Kursus Singkat Angkatan VI, 1996.
Dirinya sudah aktif mengabdi di pemerintahan sejak 1990an. Ketika itu, Nabiel menduduki posisi sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan atau BAPEDAL.
Ia juga dipercaya sebagai Asisten Menteri Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
Sementara itu, ia didapuk menjadi Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 2001 sampai 2004. Di bidang akademik, ia mengabdi dengan menjadi tenaga pendidik di program magister Universitas Indonesia.
Bidang konsentrasi yang ia ampu adalah Ekonomi Lingkungan. Dalam perihal negosiasi dengan negara lain, Nabiel tercatat memiliki peran besar dalam negosiasi internasional dalam bidang pelestarian lingkungan hidup.
Semasa hidupnya, ia telah menghasilkan banyak karya tulis yang diterbitkan oleh beberapa instansi seperti Lemhanas, Sekretariat Negara, UNEP (United Nations Environment Programme) dan ADB (Asian Development Bank). Tulisannya yang lain juga sudah banyak dimuat di media massa tanah air.