Myanmar Tuduh Bangladesh Tunda Pemulangan Muslim Rohingya
Myanmar pada Rabu kemarin, telah menuduh Bangladesh menunda pemulangan muslim Rohingya setelah mereka meninggalkan negara bagian Rakhine sejak Agustus lalu. Lebih dari 600.000 warga Rohingya melarikan diri dari tindakan kekerasan militer di Myanmar yang mayoritas menganut Buddha selama dua bulan terakhir.
Setelah berminggu-minggu tekanan global yang intens dan tuduhan PBB tentang pembersihan etnis, Myanmar berjanji untuk menerima kembali Rohingya yang memenuhi standar verifikasi.
Namun, kriteria tersebut tetap tidak jelas, menimbulkan kekhawatiran bahwa standar itu akan digunakan untuk membatasi jumlah orang yang kembali.
Pada Rabu 1 November 2017 juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay menyalahkan Dhaka, sebuah negara yang dipenuhi oleh masuknya para pengungsi. Karena diduga menunda pemulangan muslim Rohingya.
"Pemerintah Myanmar sudah menyatakan bahwa kita siap untuk menerima (para pengungsi) kapan saja. Tetapi pemerintah Bangladesh masih mempertimbangkan kesepakatan antara kedua negara tersebut," katanya kepada AFP.
Dhaka belum mengirim daftar resmi warga Rohingya yang mengungsi sejak 25 Agustus, tambahnya.(trs)