Myanmar Gelar Kampanye Multi Partai 8 November
Myanmar akan melangsungkan pemilihan multi partai pertamanya, pada 8 November 2020. Pemilihan ini menjadi momen demokratis pertama di setengah abad terakhir.
Ketua Komisi Pemilihan, Hla Thein lewat siaran di televisi mengatakan, "pemilihan umum multi partai untuk parlemen" akan digelar di hari itu, dilansir dari Reuters.
Sejumlah analisis menyebut peristiwa ini menjadi ujian bagi transisi Myanmar dari kekuasaan militer. Penerima Nobel perdamaian Aung San Suu Kyi memenangkan pemilihan secara mayoritas di tahun 2015 dan mengakhiri kepemimpinan junta militer.
Namun pemerintahannya berada di dalam tekanan internasional setelah razia militer terjadi di tahun 2017, dan menyebabkan ratusan ribu Muslim Rohingya lari ke Bangladesh.
Militer tetap menguasai pemerintahan dengan konsitusi yang menjamin kekuasaan mereka atas kementerian, dan jatah 25 persen kursi di parlemen.
Meski Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) milik Aung San Suu Kyi diharapkan bisa meraup hasil lebih baik dibanding lainnya, namun dukungan yang terlihat solid bisa saja rentan. "Ada kekecewaan atas NLD hari ini, terutama di antara etnis minoritas," kata Richard Horsey, analisis politik di Myanmar. Namun, ia melanjutkan,dukungan atas NLD dari mayoritas Bamar di Myanmar juga tak bisa diremehkan dan kemungkinan bisa membawa kemenangan bagi NLD.
Advertisement