Myanmar Didesak Bebaskan Dua Wartawan Reuters
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo meminta menteri luar negeri Myanmar untuk membebaskan dua wartawan Reuters yang dituduh melanggar undang-undang kerahasiaan dalam laporan mereka tentang pembantaian Rohingya, Sabtu 4 Agustus 2018.
Warga negara Myanmar Wa Lone (32) dan Kyaw Soe Oo (28) telah ditahan sejak Desember dan menghadapi hukuman hingga 14 tahun penjara karena memiliki dokumen rahasia yang terkait dengan operasi keamanan di negara bagian bergolak Rakhine.
Pompeo mencuit di Twitter bahwa dia telah membahas masalah itu dengan menteri luar negeri Myanmar di pertemuan keamanan regional di Singapura.
“Saya berbicara dengan Menteri #Burma Kyaw Tin dan mengungkapkan kekhawatiran AS tentang dua reporter @Reuters yang ditahan di Burma karena melaksanakan pekerjaan mereka. Mereka harus segera dibebaskan,” katanya, menggunakan nama lama Myanmar.
Kedua wartawan ditangkap saat melaporkan operasi militer terhadap muslim Rohingya di Rakhine yang oleh PBB dan Washington digambarkan sebagai pembersihan etnis.
Mereka sedang menyelidiki pembunuhan tanpa proses peradilan terhadap 10 pria Rohingya di Desa Inn Din yang akhirnya diakui militer bahwa pihaknya terlibat.
Dalam persidangan yang sedang berlangsung, Kyaw Soe Oo mengatakan pekan lalu dia dijebak polisi saat meliput pembantaian itu dengan rekannya, dan disiksa di tahanan.(ant)