Muzakarah ke-9 Ulama Tauhid Sufi ASEAN Hasilkan 4 Rekomendasi
Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I),dua hari menyelenggarakan Muzakarah ke-9 Ulama Tauhid Sufi ASEAN, yang dilaksanakan di Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulewesi Tengah, 02-04 Juli 2024 lalu.
Ada empat rekomondasi yang dihasilkan dalam acara yang di Mesjid Agung Al Nur Kota Banggai Sulawesi Tengah itu.
Hasil itu seperti yang dibacakan oleh Wali MPTT-I Gorontalo Dr. Hamdam Ladiku, saat malam penutupan Muzakarah ke 9.
Adapun isi Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghadirkan Ulama Tasawuf Kesufiaan dari berbagai negara di ASEAN
2. Untuk meningkatkan Keimanan, Menghilangkan Syirik Jali dan Syirik Khafi agar kita bersih dari wujud diri dan wujud alam.
3. Kita Istiqamah dalam melaksanakan Sunnah Rasul, beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah dalam dasar agama yang kita cintai.
4. Kita memperjuangkan agar Pemerintah, Ulama, Cendikiawan, Tokoh Masyarakat dan masyarakat Umat Islarn dapat memahami dan mengamalkan sampai pada generasi akan datang.
"Demikianlah Rekomendasi ini diperbuat untuk dapat menyusun langkah perjuangan muzakarah seminar bagi umat Islam dan juga warga negara Republik Indonesia demi kokohnya Bangsa dan Negara. Insya Allah negara kita akan terangkat mulai sekarang sampai akan datang.
Rekomendasi itu ditandatangani Abuya Syekh H. Amran Waly AI-Khalidi, Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) Asia Tanggara,Dr. H. Hamdan Ladiku, M.H.I, Perwakilan Penasihat Tauhid Tasawuf Indonesia Timur.
Selain itu, Prof. Dr. Rubaidi, M.Ag (Guru Besar Tasawuf UlN Sunan Ampel- Surabaya), Perwakilan Indonesia, Abi Rozali Daud (Sekretaris Jenderal MPTT Asia Tenggara, Perwakilan Malaysia) dan Syekh Muhyiddin Abdurrazak Ad-Dimasyqi (Pakar Hadits, Fiqih dan Tasawuf, Perwakilan Damaskus-Syiria) .
“Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dzahir dan bathin kepada kita untuk dapat mengimplementasikan Rekomendasi Muzakarah tahun ini,” ujar Dr. Hamdam Ladiku mengakhiri pembacaan.
Sementara itu Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi selaku pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawwuf Asia Tenggara dalam tausiahnya menyampaikan, ucapan terimakasihnya kepada Bupati dan segenap unsur Forkompinda Kabupaten Banggai, Pimpinan OKP, serta pemateri dari berbagai daerah dan mancanegara yang telah hadir untuk menyampaikan ajaran Tasawuf dan Kesufian.
Menurut Abuya diadakan Muzakarah Ulama Tauhid Shufi ini dilatar belakangi karena melihat ke imanan umat Islam dewasa ini semakin rapuh, akhlak semakin jelek, kelalaian dan kemaksiatan yang merusak generasi bangsa kita kedepan.
Melalui muzakarah ini Abuya dan para pemateri mengajak umat untuk mengokohkan keimanan, memperbaiki amal shaleh dan berakhlak mulia serta bermakrifat dengan tauhid hakiki, hidup bersama Allah dalam mengarungi kehidupan.
Masih dalam tausiahnya, Abuya juga menyampaikan bahwa usianya sudah tua dan senja, dengan penuh semangat dan kasih sayang berharap agar umat Islam dapat mengamalkan Islam secara kaffah. Agar menjadi agama yang rahmatan lil alamin, membawa keberkahan rahmat menyertai hamba-Nya. Sehingga dapat membawa kesejahteraan dan memperkokoh bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tidak melihat perbedaan, hidup berkasih sayang sesama umat manusia.
Di akhir acara Penutupan Muzakarah Ulama Tauhid Shufi ASEAN Ke-9, juga telah dilakukan penetapan Pengurus Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) Cabang Kabupaten Ba nggai Provinsi Sulewesi Tengah yang dipandu oleh Wali Nanggroe MPTT-I Jakarta H. Khairunnas.
Acara itu juga dihadiri segenap unsur Forkopimda Kabupaten Banggai. Diantaranya Sekda mewakili Bupati Banggai, Kepala Kemenag Kab. Banggai, Ketua Pengadilan Negeri Kab. Banggai, serta para Kepala Dinas Pemkab Banggai, para Doktoral dan Akademisi, Tokoh Ulama serta masyarakat.IK.Ahmada