Muslim yang Baik seperti Lebah, Menjauhi Makanan Haram
Setiap ujian yang tidak membuat agamamu terganggu. Maka jangan jadikan sebagai beban yang berlebihan.
Musibah itu justru pada saat engkau bergelimang kenikmatan, sukses atau engkau banyak meraih pencapaian yang lebih tinggi padahal kualitas hubunganmu dengan Allah malah memburuk.
Mengapa kita harus rela siang-malam memusatkan diri atau memberi perhatian penuh kepada dunia?
Bahkan tak sedikit diantara kita yang mau mengorbankan apa saja dan melakukan apa saja asal mendapat dunia.
Kita boleh berkarya, menjadi istimewa, punya kekayaan, sukses di bidang kita,
Tapi jangan sampai kita melupakan bekal kehidupan akhirat, sebab cepat atau lambat pada akhirnya kita akan pergi dari dunia tanpa membawa apa-apa, dan hanyalah bekal amal yang akan setia menemani kita.
Muslim Terbaik Seperti Lebah
Dari Abdullah bin Amru ia berkata :
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد.
"Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak. "
( H. R. Ahmad dan dishahihkan oleh Ahmad Syakir )
Itulah mukmin bagaikan lebah, ia hanya memakan yang halal dan menjauhi makanan yang haram.
Orang mukmin selalu mengeluarkan ucapan dan perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain sebagimana binatang lebah yang mengeluarkan madu yang bermanfaat untuk manusia.
Sisi kesamaannya adalah bahwa lebah itu cerdas, ia jarang menyakiti, rendah hati (tawadlu' ), bermanfaat, tidak rakus selalu merasa cukup ( qona'ah ), bekerja di waktu siang, menjauhi kotoran, makanannya halal nan baik, ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain, amat taat kepada pemimpinnya, dan lebah itu berhenti bekerja bila ada gelap, mendung, angin, asap, air dan api.
Demikian pula orang mukmin ia sangat berhati-hati jangan sampai amal ibadahnya terkena penyakit riya', Ujub, sum'ah, dan takabur, jangan sampai terkena gelapnya kelalaian, mendungnya keraguan, anginnya fitnah, asapnya haram, dan apinya hawa nafsu.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, menjadi mukmin yang selalu baik, baik di dunia baik di akhirat.
Aamiin....!!!
Semoga Bermanfaat.
Renungan Hari Ini
وَمَنْ تَوَاضَعَ لِغَنِيٍّ لِغِناَهُ فَقَدْ ذَهَبَ ثُلُثَا دِيْنِهِ
Artinya: “Dan barangsiapa merasa rendah di hadapan orang kaya karena kekayaannya sungguh orang itu telah lenyap atau hilang dua pertiga agamanya."
(HR. Baihaqi)
Advertisement