Musisi Kediri Dyah Prasadja Ungkap Cerita di Balik Pembuatan Lagu Selomangleng Kebak Crito
Di penghujung tahun 2024, penyanyi Dyah Prasadja melauncing lagu Selomangleng Kebak Crito. Dalam pembuatan video klip lagu bergenre pop Jawa tersebut melibatkan Pj Walikota Zanariah bersama sang suami. Mereka berperan sebagai sepasang kekasih.
Karena itu, ketika acara launcing Pj Walikota Kediri bersama sang suami ikut hadir di acara yang berlangsung di Goa Selomangleng untuk memberikan dukungan moral atau motivasi.
"Lagu ini menceritakan seorang pengunjung yang pernah hadir di Selomangleng dan menjadi sebuah memori terindah dari dia muda sampai tua, bahkan sebelum meninggal, beliau tetap ingat dengan Goa Selomangleng," cerita Dyah Prasada, Senin 30 Desember 2024.
Lebih lanjut, Dyah Prasada, menceritakan alasan dirinya menciptakan lagu tersebut lantaran ia ingin Goa Selomangleng lebih dikenal oleh masyarakat luas, sehingga nantinya bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Kediri.
"Aspirasi dari curhatan suami saya, kebetulan dia KUPT di sini (Wisata Selomangleng). Berkeinginan supaya Selomangleng menjadi ramai pengunjung. Akhirnya, saya sebagai istri, hati saya terketuk sebagai musisi untuk membuat sebuah lagu khusus Selomangleng. Saya ekspresikan khusus untuk Goa Selomangleng sekaligus suami saya," bebernya.
Proses pembuatan lagu Selomangleng Kebak Crito dibutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Sebelumnya, ia harus melakukan riset terlebih dahulu di Goa Selomangleng. Dirinya merasa bersyukur karena karya lagunya telah mendapat dukungan dari Pj Walikota Kediri Zanariah.
"Kalau ada tamu dari luar kota, beliau (Pj Walikota Kediri Zanariah) sering mengajak koleganya berkunjung ke Selomangleng. Dari situ, saya ingin pejabat Kota Kediri menjadi ikon juga, sekaligus juga bisa sebagai ‘guide; untuk mengajak kolega pemkot ataupun lainya apabila berkunjung ke Kota Kediri, untuk menyempatkan waktunya mampir ke Selomangleng," kata perempuan yang memang suka menciptakan lagu sejak tahun 2011 tersebut.
Sementara itu Pj Walikota Kediri, Zanariah, berharap dengan dirilisnya lagu ini bisa menjadi inspirasi, sehingga semakin banyak sineas, penulis lagu, penyanyi lainnya bermunculan di Kota Kediri.
Karena ia meyakini sebenarnya kualitas karya di Kota Kediri ini tidak usah diragukan lagi lantaran sudah baik. Hanya saja, belum muncul kesempatan yang mereka dapatkan, serta kurang promosi.
“Saya harap Kepala Disbudparpora untuk tetap komitmen dalam mendukung komunitas yang ada di Kota Kediri. Apalagi sudah banyak permintaan penyelenggaraan kegiatan di Kota Kediri, paling tidak itu dikenal dulu. Saya juga terpikir apakah nanti diizinkan sama Ibu Dyah atau tidak, bahwa lagu Selomangleng Kebak Cerito ini bisa menjadi lagu pengantar di salah satu studio film yang khusus memutar film Indonesia. Kalau berkenan, nanti akan dikomunikasikan,” jelasnya.
Tak lupa, Pj Walikota Kediri memberikan ucapan selamat dan sukses untuk Dyah Prasadja, semoga lagunya semakin dikenal luas oleh masyarakat. Ia juga berharap agar seluruh musisi dan seniman Kota Kediri tetap terus berkarya.
“Harapannya semakin banyak karya-karya dari seniman ataupun musisi Kota Kediri yang menonjolkan kearifan lokal. Karena, banyak sekali kekayaan Kota Kediri yang bisa digali dan ditampilkan, apalagi di era digital seperti ini,” tutur Zanariyah.
Tantangan Pembuatan Klip Lagu Ini
Harianto, sutradara Production House Harsa Multi Gemilang turut menambahkan, bahwa pembuatan video klip Selomangleng Kebak Crito hanya membutuhkan waktu satu hari.
Menurutnya, yang menjadi tantangan dalam pembuatan video klip lagu ini adalah penyusunan alur ceritanya. "Memang beberapa kali di scene harus di bolak balik sampai pada akhirnya sudah fix. Bu Dyah sudah fix, baru kita eksekusi. Tantangan lainnya juga karena faktor cuaca di musim hujan," ungkapnya.
Sebagai seniman, ia berharap Pemerintah Kota Kediri juga ikut mendorong membantu dalam hal publikasi. "Contoh semua bioskop di Kediri sebelum memutar film, klip lagu ini ditayangkan dulu. Hotel di Kota Kediri, setiap kamar tamu saat menyalakan TV keluar lagu ini. Kita butuh bantuan dari Pemerintah untuk men-soundingkan dengan pihak terkait," beber Harianto.
Turut hadir, Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad, Kabag SDM Polres Kediri Kota Kompol Kristin Kusumaningsih, Danramil 0809/03 Mojoroto Lettu Czi Bibit Sudarsono, Seniman dan Penulis Lagu Sita Aulia, Seniman Ipung Rimbaraya, Dewan Kebudayaan Daerah, Rindu, serta insan media.
Advertisement