Musisi Eric Clapton Lumpuh Dua Minggu Usai Vaksin AstraZeneca
Musisi Eric Clapton memberi testimoni terkait polemik vaksin AstraZeneca. Pelantun lagu Wonderful Tonight ini menceritakan bagaimana dirinya menderita efek samping setelah disuntik vaksin AstraZeneca dosisi pertama.
"Saya mengambil suntikan pertama AZ dan langsung mengalami reaksi parah yang berlangsung sepuluh hari." tulis Eric Clapton dalam surat yang dikonfirmasi kebenarannya oleh majalah musik Rolling Stone.
Setelah sembuh, Eric Clapton diminta menunggu selama 12 pekan hingga waktu penerimaan dosis vaksin yang kedua. Namun, Eric Clapton menolak karena trauma akan efek samping yang ia terima setelah dosis pertama.
"Tangan dan kaki saya membeku, mati rasa atau seperti terbakar, dan hampir tidak berguna selama dua minggu, saya khawatir saya tidak akan pernah bermain gitar lagi," lanjutnya.
Pemberontakan Eric Clapton
Eric Clapton juga mengkritik pihak-pihak yang mengkampanyekan keamanan vaksin, dan menyebut bahwa keamanan vaksin adalah sebuah propaganda. Ini bukan kali pertama musisi 76 tahun tersebut mengkritik soal pandemi Covid-19.
Desember 2020 lalu, Eric Clapton bersama Van Morrison merilis lagu kampanye anti-lockdown berjudul Stand and Deliver. Kepada publik, Eric Clapton kerap menyuarakan dukungan pada gerakan anti-lockdown. Dengan lagu tersebut, Eric Clapton dan Van Morrison ingin mendorong pemulihan industri musik, terutama pertunjukan live.
"Kita harus berdiri dan diperhitungkan karena kita perlu menemukan jalan keluar dari kekacauan ini. Alternatifnya tidak perlu dipikirkan. Musik live mungkin tidak akan pernah pulih," ujarnya di surat yang sama.
Di akhir surat, Eric Clapton mengaku bahwa menjadi kritis dan memberontak adalah jati dirinya sejak dulu. "Saya telah menjadi pemberontak sepanjang hidup saya, melawan tirani dan otoritas arogan, yang kita miliki sekarang," tutup dia.
Dua Orang Meninggal di DKI Jakarta
Sementara itu di DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada dua kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) terkait AstraZeneca bets atau batch CTMAV547. Namun, belum bisa dipastikan penyebab wafat kedua warga tersebut terkait vaksin corona.
Seperti diketahui, Kemenkes menyetop sementara vaksinasi Astrazeneca batch CTMAV547. Menurut juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, hal ini sebagai tindak kehati-hatian sambil menunggu hasil uji sterilitas dan toksisitas BPOM soal vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 keluar.
Diberitakan sebelumnya, Trio Fauqi Firdaus, pemuda 22 tahun di Jakarta Timur meninggal usai menerima vaksin AstraZeneca dosis pertama di Istora Senayan, pada 5 Mei 2021, dan satu kasus warga DKI yang tidak dijelaskan secara detail.