Musisi Ananda Badudu Diduga Danai Demo Mahasiswa
Musisi Ananda Badudu diciduk polisi karena bantu dana aksi demonstrasi mahasiswa tolak Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) dan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti diketahui aksi demo mahasiswa ini digelar sejak Senin, 23 September 2019. Gelombang aksi demo terus berlangsung hingga Kamis kemarin.
Imbas aksi demo tersebut, aktivis dan jurnalis sekaligus sutradara film dokumenter Sexy Killer, Dandhy Laksono ditangkap dengan tuduhan menyebarkan ujaran kebencian, Kamis 26 September 2019 malam.
Namun, Dandhy Laksono hanya menjalani pemeriksaan hingga Jumat, 27 September 2019 dini hari. Ia kemudian dibebaskan.
Kini, giliran aktivis serta mantan jurnalis Ananda Badudu juga dijemput aparat Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya, pada Jumat subuh.
Hal itu diungkap cucu tokoh bahasa Indonesia, Jusuf Sjarif (JS) Badudu dalam akun Twitter dan Instagramnya, @anandabadudu.
Dia menulis bahwa alasan dia ditangkap pihak kepolisian karena perannya dalam menggalang dana untuk mendukung gerakan unjuk rasa mahasiswa. Aksi di DPR pada 23-24 September lalu untuk menolak sejumlah undang-undang yang dinilai merugikan rakyat.
"Saya dijemput Polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa," tulisnya.
Berdasarkan tangkapan layar di Instagram, polisi berkali-kali meminta Ananda Badudu untuk mematikan kamera handphone saat merekam kejadian.
Rangkaian Instagram Stories itu diunggah sekitar lima jam lalu. Dalam unggahan, tampak kronologi penangkapan yang bermula dari kedatangan tim Polda Metro Jaya ke sebuah rumah.
Saat ditemui dan ditanya, salah seorang anggota kepolisian menyampaikan bahwa dirinya dari polda. "Dari mana Pak?, " tanya matan jurnalis Tempo itu. "Dari kepolisian," jawab anggota polisi yang memakai kaus cokelat itu.
Ananda Badudu terus merekam kejadian itu. Kemudian, pria berbaju cokelat bertanya "Ini mau ngapain? Matiin dululah," katanya seraya memberikan isyarat dengan tangan.
Salah seorang anggota polisi lainnya juga memberikan isyarat meminta kamera handphone dimatikan. Namun, Ananda Badudu terus merekam.
Bahkan, salah satu anggota polisi lain sempat mencoba meraih handphone yang digunakan Ananda Badudu. Dalam tangkapan layar Instagram Stories polisi juga sempat menunjukkan surat penangkapan dan membacakan nama lengkap Ananda Badudu.
Ananda Badudu memang secara terbuka melakukan penggalangan dana untuk aksi mahasiswa di depan DPR. Penggalangan dana mendukung aksi mahasiswa muncul di situs Kitabisa.com.
"Kamu bisa berkontribusi lewat donasi dana yang akan digunakan untuk makanan, minuman, dan sound system mobile (mobil/gerobak komando)," tulis keterangan dalam laman galang dana itu.
Sampai saat ini, penangkapan atas Ananda Badudu mendapatkan respons luas dari publik. Netizen pun ikut memberikan dukungan kepada Ananda lewat kolom komentar akun Twitter dan Instagram miliknya. Sutradara Angga Dwimas Sasongko memposting informasi di akun Instagram miliknya dengan mencantumkan tagar #AnandaBaduduAdalahKita.
Nantinya, kata Ananda Badudu, hasil donasi itu akan digunakan untuk membiayai berbagai keperluan aksi mahasiswa selama unjuk rasa berlangsung, seperti makanan, minuman, hingga menyewa mobil komando.
Mantan jurnalis ini mengatakan, gerakan tersebut tercetus dari kegelisahan akan permasalahan bangsa yang tak kunjung tuntas, dan justru bertambah akibat ulah para petinggi negara yang terlihat seolah tak memihak kepentingan rakyat.
"Itu karena sejak ada banyak banget masalah beruntun yang terjadi, sejak masalah Papua, capim KPK, KUHP, dan sejak itu sudah sedih banget, marah, tapi belum tahu bisa berbuat apa, jadi sekarang marahnya sudah memuncak gitu, jadi lihat orang-orang juga banyak yang ingin mendukung, sehingga saya melihat harus ada kanalnya yang mewadahi gerakan itu," tuturnya.