Berburu Keong Sawah Untuk Dikonsumsi
Di musim hujan seperti sekarang, bukan pemandangan yang aneh jika sejumlah warga Kediri berbondong-bondong ke sawah di pagi hari. Tujuannya, bukan untuk menanam padi atau kegiatan petani lainnya, melainkan mencari keong sawah.
Keong sawah berwarna kuning kehijauan ini merupakan salah satu hama yang dapat merusak tanaman padi milik petani. Namun ada sisi baiknya. Keong sawah bisa dikonsumsi, dan tekstur daging keong sawah mengandung gizi yang sangat tinggi.
"Selain laku dijual, juga enak dimasak buat krengsengan, sate dan rica-rica mas. Dagingnya juga laku dijual. Per kilonya dijual Rp 20.000," Terang Yanto, warga Dusun Gerompol, Desa Ngebrak, Kecamatan Gampeng Rejo, Sabtu 4 Januari 2020.
Pria 40 tahun ini mengaku, ia sudah satu tahun lebih menggeluti profesi sebagai pencari keong sawah. Saat musim penghujan seperti saat ini, Yanto selalu datang ke sawah di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, hanya untuk mencari keong sawah.
Keong sawah ini banyak ditemui melekat di tanaman padi yang di bawahnya tergenang air. Pemilik sawah biasanya sangat senang jika mengetahui Yanto datang untuk mencari keong sawah.
"Pemilik sawah sangat senang, jika kami mencari keong sawah. Karena jenis hewan ini kan tergolong hama," ceritanya.
Yanto mengaku dalam waktu dua jam, ia bisa mendapatkan dua sampai tiga kilogram keong sawah. Daging keong sawah tersebut juga ia pergunakan untuk umpan saat mancing di Sungai Brantas. Sisanya untuk diolah masakan rica-rica dan sambal goreng.
"Kalau dimasak enak mas, buat rica-rica dan sambel goreng. Biasanya untuk dimasak dimakan sekeluarga," kata Yanto.
Sisanya, keong sawah hasil tangkapan Yanto akan dijual ke para pedagang. "Biasanya para pedagang juga menjual dalam bentuk masakan Keong sawah, seperti olahan sate atau dibumbu kuah kuning," tutur Yanto.
Tekstur dagingnya yang kenyal, banyak masyarakat yang menyukainya. Penjual masakan keong sawah banyak ditemui dipinggir jalan di luar area Kawasan Monumen Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri.
Masakan olahan daging keong sawah ini lebih dikenal atau disebut kol atau kreco. Cukup hanya dengan merogoh kocek uang Rp 5.000, konsumen bisa menikmati sebungkus keong sawah yang sudah matang.