Musim Panen Tiba, Petani di Jateng Sisihkan Beras Bantu Covid-19
Musim panen telah tiba. Tak hanya dinikmati sendiri, para petani di Jawa Tengah yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyisihkan hasil panen untuk bantuan penanganan COVID-19 kepada pemerintah.
Sebanyak 5 ton beras dan 500 kg telur disumbangkan para petani kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bantuan itu diterima secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Kamis, 14 Mei 2020.
"Beras ini hasil jimpitan para petani anggota KTNA. Setelah panen, beberapa disisihkan untuk diberikan kepada pemerintah. Hari ini kami serahkan 5 ton beras dan 500 kg telur," kata Plt Ketua KTNA Jateng, Munaji.
Ia menambahkan, di kabupaten/kota, anggota KTNA juga sudah bergerak memberikan bantuan. Untuk bantuan kali ini, dikumpulkan oleh pengurus provinsi.
"Semua daerah sudah gerak, kemudian kami mengembangkan sayap sampai ke Provinsi. Mudah-mudahan ini bisa membantu," terangnya.
Meskipun tidak banyak, namun bantuan tersebut lanjut Munaji adalah bentuk kepedulian para petani di Jateng. Mereka merasa terpanggil untuk ikut berperan memberikan sumbangan berapapun kepada pemerintah dalam perjuangannya melawan COVID-19.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mewakili masyarakat Jateng mengucapkan terimakasih atas bantuan itu. Menurutnya, bantuan beras dan telur tersebut sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.
"Saya bangga, di tengah pandemi seperti saat ini, para petani masih mau bergotong royong untuk membantu. Hasil panen mereka, disisihkan sedikit untuk membantu yang lain. Ini sebenarnya yang disebut gotong royong," kata Ganjar.
Ganjar juga berpesan kepada pengurus KTNA, bahwa saat ini sudah masuk musim panen. Ia meminta agar hasil petani bisa terbeli dengan harga bagus sehingga mereka tidak merugi.
"Apalagi sekarang banyak orang butuh beras untuk menyumbang, jadi saya harap hasil petani bisa terserap. Harganya juga harus stabil," pintanya.
Ganjar juga menitipkan kepada pengurus KTNA terkait nasib petani dan nelayan. Sebab di tengah pandemi saat ini, tidak sedikit petani dan nelayan yang kesulitan secara ekonomi.
"Ada nelayan perempuan, mereka harus diperhatikan. Kalau bisa dibuat cadangan, bantuan dari yang lain yang masuk digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Saya sedang menggerakkan program Jogo Tonggo, nah ini bisa diadaptasi di KTNA dengan cara mengmpulkan bantuan dari anggota untuk diberikan pada anggota lain yang membutuhkan," tutupnya.
Advertisement