Musim Kemarau, Waspada Sejumlah Penyakit Ini
Musim kemarau diprediksi memasuki puncaknya pada Juli hingga September, di wilayah Jawa Timur. Sejumlah penyakit mudah muncul di tengah cuaca kering dan berangin.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, sejumlah penyakit mudah muncul saat kondosi kemarau, antara lain:
Dehidrasi dan heatstroke
Dehidrasi dan heatstroke bisa terjadi Ketika tubuh banyak terpapar matahari langsung di luar ruangan. Suhu tubuh meningkat tajam di Waktu yang cepat, menyesuaikan cuaca. Paparan matahari yang menyengat menyebabkan tubuh tak memiliki waktu cukup untuk mendinginkan tubuh.
Gejala heatstroke di antaranya terasa mual, muntah, kejang, dada berdebar, demam tinggi, dan sakit kepala. Saat seperti ini tubuh butuh tetap terhidrasi. Konsumsi air minimal delapan gelas sehari menjadi penting agar tidak mengalami dehidrasi.
Meminimalisir paparan sinar matahari secara langsung juga penting.
Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA)
Kemarau dan angin menyebabkan tanah menjadi kering dan debu mudah beterbangan. Asap serta polusi yang ada di udara tak mudah mengendap lantaran tak ada hujan. Kondisi tersebut memudahkan asap dan debu mudah masuk ke saluran pernapasan dan menjadi iritasi.
Penting untuk menghindari paparan langsung dengan udara, dengan menggunakan masker. Juga asupan air penting namun menghindari air es juga disarankan.
Gangguan Mata
Udara yang kering dan debu serta polutan yang beterbangan menyebabkan mudah mengiritasi mata. Terutama lapisan luar di sekitar bola mata dan kelopak, mudah meradang. Penyebabnya bisa jadi akibat virus atau bakteri, reaksi alergi, juga trauma.
Gejalanya biasanya ata menjadi memerah, gatal dan keluar cairan di sekitar mata. Gangguan konjungtivitas bisa dicegah dengan sering mencuci tangan agar bersih dari bakteri dan virus. Sebab tangan sering melakukan kontak dengan wajah juga mata.
Flu
Kemarau juga bisa menyebabkan flu. Kondisi cuaca yang panas namun dingin di malam dan pagi berdampak pada daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh turun sejumlah virus dan bakteri yang berkembang di tengah kemarau, mudah menginfeksi. Menjaga daya tahan tubuh tetap penting selama musim kemarau.
Diare
Pasokan air bersih yang terbatas serta kondisi lingkungan yang kotor memancing banyak lalat, sehingga mudah mencemari makanan dan minuman. Bila makanan itu dikonsumsi maka akan berpotensi memicu diare. Menjaga kebersihan dan menghindari konsumsi makanan sembarangan, mencegah potensi diare.