Musim Kemarau Kok Hujan? BMKG Jelaskan 3 Penyebabnya
Hujan masih saja terus terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur yang juga menyebabkan banjir di beberapa daerah. Padahal, saat ini seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rendy Irawadi mengatakan, memang seharusnya sudah memasuki bulan kemarau sejak 3 April 2021 lalu. Namun, terjadinya dinamika atmosfer membuat hujan masih terus terjadi.
Pertama, karena menghangatnya suhu muka laut lokal di selatan Jawa dan Nusa Tenggara berkontribusi peningkatan uap air di atmosfer.
Kedua, terjadi siklus gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang ekuatorial Rossby menunjukkan adanya aliran massa udara pemicu hujan di Jawa Timur.
"Ketiga, menghangatnya suhu muka laut di perairan barat Sumatera (indeks di pole mode negatif) dan memicu munculnya pusat tekanan rendah di perairan dekat Sumatera dan Jawa, berakibat terjadi pemusatan aktivitas awan konvektif," papar Irawadi.
Dengan meluruhnya MJO dan gelombang Rossby, musim kering diperkirakan akan terjadi di awal Juli 2021 mendatang. "Informasi ini akan kami update kembali jika anomali musim kemarau akan berpotensi terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang," pungkasnya.