Musim Kemarau Banyuwangi Dilanda Hujan, Ini Sebabnya
Meski berada di musim kemarau, dua hari terakhir, Banyuwangi diguyur hujan. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi sampai beberapa hari ke depan. Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi menyebut kondisi ini disebabkan kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi menjelaskan, hujan dengan durasi lama yang mengguyur hampir seluruh kecamatan di Banyuwangi beberapa hari terakhir. Padahal saat ini, Banyuwangi sudah memasuki musim kemarau.
“Penyebab terjadinya hujan tersebut dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang cenderung tidak stabil,” jelasnya, Minggu, 2 Juli 2023.
Dijelaskannya, ada sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Banten. Kondisi ini berpotensi memengaruhi cuaca di beberapa wilayah di Indonesia. Dia menyebut ada perlambatan kecepatan angin atau disebut dengan konvergensi.
‘Di situ dia akan membentuk awan-awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati," katanya.
Banyuwangi, lanjutnya, merupakan salah satu daerah yang terdampak fenomena tersebut. Kondisi atmosfer ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan hampir di 25 kecamatan yang ada di Banyuwangi. Diperkirakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih akan dirasakan dua hingga tiga hari ke depan.
“Setelah itu akan normal kembali masuk musim kemarau," ungkapnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai potensi yang bisa ditimbulkan akibat perubahan cuaca ini. Seperti munculnya petir dan angin kencang. Dia juga meminta masyarakat berhati-hati saat melakukan perjalanan darat.
“Hati-hati jalanan licin dan pohon tumbang, karena curah hujan meningkat," katanya.
Khusus untuk masyarakat di wilayah pesisir selatan Banyuwangi, diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter selama periode cuaca yang tidak menentu ini.
"Kami imbau untuk wisatawan yang beraktivitas di pantai serta nelayan yang melaut harus mewaspadai dengan gelombang tinggi," ujarnya.