Musim Kemarau, 22 Desa di Bondowoso Mulai Kekurangan Air Bersih
Dampak musim kemarau yang melanda Bondowoso sejak akhir Juni 2023 mulai terasa. Setidaknya, 22 desa tersebar pada 10 kecamatan dari total 23 kecamata di Situbondo mulai kekurangan air bersih.
Penyebabnya, sumber mata air, sumur bor, dan sumur milik warga di 22 desa tersebar pada 10 kecamatan mulai berkurang. Bahkan, beberapa sumber mata air, sumur bor, dan sumur milik warga mengering sejak pertengahan Juli 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Mahfud Junaedi mengatakan, 22 desa mulai kekurangan air bersih berada di 10 kecamatan langganan terdampak musim kemarau panjang setiap tahun. Lokasinya di ketinggian, bebatuan, dan ketersediaan sumber mata air mengandalkan air hujan.
"Sepuluh kecamatan tersebut adalah Cermee, Botolinggo, Klabang, Prajekan, Tapen, Taman Krocok, Tegalampel, Curahdami, Wringin, da Maesan," kata Mahfud, Kamis 3 Agustus 2023.
Sedangkan, 20 desa di 10 kecamatan mulai kekurangan air bersih diantaranya, Desa Penang, Jirek Mas, Lanas, Klekean, Leprak, Suling, Sumbercanting, Gentong, Kretek, Pandak, dan Purnama. Kemudian Desa Sumbersari, Sumberpakem, Maesan, Petung, Poncoganti, dan beberapa desa lainnya.
"BPBD Bondowoso sudah mendistribusikan bantuan air bersih menggunakan truk tangki ke beberapa desa kekurangan air bersih di 10 kecamatan itu sejak awal Juli 2023," ujar mantan Asisten I Pemkab Bondowoso itu
Mahfud juga mengimbau warga di 22 desa tersebar pada 10 kecamatan yang membutuhkan air agar segera berkoordinasi dengan desa dan kecamatan meminta pendistribusian air bersih dari BPBD. "BPBD akan mendistribusikan air bersih kepada warga desa terdampak musim kemarau,"ujarnya.
Advertisement