Prakiraan Musim Hujan Jatim Diperkirakan Masih Oktober 2021
Kantor Stasiun Klimatologi Malang memperdiksi musim hujan di Jawa Timur akan dimulai pada bulan Oktober 2021 mendatang. Hal ini disampaikan sebagai antisipasi ancaman bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi di wilayah Jatim.
Kepala Stasiun Klimatologi Malang, Anung Suprayitno mengatakan, sesuai prediksi musim penghujan yang akan terjadi di Jatim di waktu yang berbeda karena dinamika cuaca yang terjadi.
“Bahwa sebagain besar Jatim akan terjadi bulan Oktober sebanyak 46,7 persen zona musim. Selebihnya ada beberapa wilayah di Jatim sisi utara musim hujan sedikit lebih mundur kemungkinan terjadi di bulan November. Khususnya wilayah tapal kuda paling terlambat kemungkinan terjadi paling lambat bulan Desember,” kata Anung dalam konferensi pers, Kamis 2 September 2021.
Sementara itu, puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2022 mendatang. Dengan kisaran curah hujan 1.000-2.000 mm.
“Puncak musim hujan kita prediksi terjadi di bulan Januari sekitar 83,3 persen atau 50 zona musim, kemudian 16,7 persen atau 10 zona musim terjadi di bulan Februari. Di musim ini tentu menggembirakan bagi sektor pertanian atau pengelola air, namun harus diwaspadai pula potensi banjir kiriman maupun banjir bandang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa musim hujan ini sangat dipengaruhi pertukaran monsun Asia dan monsun Australia. Perubahan ini yang kemudian disebut masa peralihan atau masa pancaroba. Pada masa ini patut diwaspadai peralihan tersebut dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Beberapa potensi bencana yang dapat terjadi adalah puting beliung, hembusan angin kencang yang bisa membuat pohon roboh, perumahan semi permanen bisa roboh, ada hujan lebat, lalu mungkin ada hujan es. Di dalam ada rentetan banjir bandang di daerah kemiringan 40 derajat, kemudian daerah yang terjadi perubahan tata guna lahan di pegunungan yang dapat terjadi longsor.
“Ini paling diwaspadai (masa pancaroba) tinggal menyesuaikan 1-2 dasarian sebelum memasuki musim hujan. Misal awal Oktober, maka pertengahan sampai akhir September harus waspada. Namun, bencana ini bisa muncul di awal, tengah, maupun akhir. Namun paling ekstream umumnya di masa peralihan,” pungkasnya.
Untuk itu, ia berpesan agar seluruh masyarakat dan stakeholder pemerintahan dapat terus memantau perkembangan cuaca melalui laman resmi BMKG.
Advertisement