Musim Hujan, Garam Petani Probolinggo Tembus Rp 1 Juta per Ton
Meski kesulitan berproduksi karena terganggu puncak musim hujan, para petani garam di Kabupaten Probolinggo mengaku, senang karena harga garam melambung hingga Rp1.000 per kilogram atau Rp1.000.000 per ton. Harga garam di tingkat petani setinggi itu termasuk langka, hanya pernah terjadi pada 2017 silam.
“Alhamdulillah, terakhir harga garam satu juta per ton pada 2017 lalu, sekarang terulang. Sejak 10 hari lalu, garam petani dihargai satu juta per ton,” kata Suparyono, Ketua Kelompok Petani Garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Selasa, 23 November 2021.
Warga Kalibuntu itu menyakini, tingginya harga garam sekarang terdongkrak puncak musim penghujan. Sebab, bukan rahasia lagi, curah hujan menghambat proses produksi garam petani.
Sehingga pada musim hujan produksi garam petani menurun drastis dibandingkan pada musim kemarau panjang. “Syukurlah, kesulitan dalam proses produksi garam pada musim hujan diimbangi dengan mahalnya harga garam,” kata Suparyono.
Turunnya produksi garam mengakibatkan para petani kewalahan memenuhi permintaan pasar garam di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur yang dikenal sebagai sentra penghasil garam rakyat. “Pada musim hujan seperti sekarang, kami hanya bisa menghasilkan garam paling banyak 2,5 ton per pekan,” katanya.
Karena pasokan garam dari petani menipis, kata Suparyono, pedagang garam dari Madura pun tidak mampu memenuhi permintaan pasar di kawasan Tapal Kuda.
"Kondisi petani garam di Madura juga sama dengan di Probolinggo, kesulitan berproduksi karena cuaca hujan,” ujarnya. Hal inilah yang diduga membuat harga garam rakyat meningkat tajam pada musim hujan.
Sementara itu Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Hari Pur Sulistiono mengatakan, musim hujan memang merupakan kendala utama petani garam dalm memroses garam. Air laut yang dimasukkan ke petak-petak garam butuh waktu lebih lama hingga menjadi kristal garam pada musim hujan.
“Faktor supply and demand, di saat produksi garam sulit maka wajar kalau harga garam di Probolinggo juga di Tapan Kuda meningkat tajam,” katanya.