Musim Hujan, Dinkes Ponorogo Mulai Antisipasi Penyakit DBD
Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mulai bersiap mengantisipasi merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Menyusul mulai masuknya music penghujan yang diprediksi pada pertengahan November 2023 ini.
Sebagai catatan DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang biasa hidup di genangan air tenang dan bersih. Areal itulah yang diproyeksikan untuk diawasi untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk tersebut.
‘’Masyarakat perlu menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Mulai menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti, dikutip ada Jumat 17 November 2023.
Menurut Kadinkes Dyah Ayu, pencegahan DBD harus dilakukan secara komunal. Terbentuknya genangan pada penampungan atau lubang-lubang air hujan rentan menyebabkan nyamuk Aedes aegypti bersarang. DBD menular ketika nyamuk pembawa virus Dengue menggigit penderita demam berdarah kemudian menggigit orang yang sehat. ‘’DBD dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa,’’tandasnya.
Sedangkan pencegahan paling efektif berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas.
Dikatakan Dyah Ayu bahwa petugas di setiap puskesmas sudah menguasai prosedur jika menemukan kasus DBD. Mulai pemeriksaan jentik hingga fogging (pengasapan) jika terpaksa harus dilakukan.
‘’Kami juga melakukan upaya promotif dan preventif sebelum muncul masalah kesehatan,’’ jelasnya.
Sebagai pegangan masyarakat, gejala DBD diawali demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia. Angka kejadian DBD biasanya meningkat ketika musim hujan.