Musim Haji 2019, CJH Kota Probolinggo Turun
Dibandingkan tahun lalu (2018), jumlah Calon Jemaah Haji (CJH) Kota Probolinggo tahun ini (2019) menurun. Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo mencatat, tahun ini sebanyak 155 CJH orang padahal tahun lalu sebanyak yakni, 210 CJH.
"Jumlah CJH Kota Probolinggo awalnya sebanyak 165 orang. Namun sembilan di antaranya mutasi keluar daerah dan satu orang tertunda keberangkatannya karena sakit,” ujar Kasi Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag Kota Probolinggo, Haris Hikmawan, Senin (24/6).
Dengan demikian maka tinggal 155 CHJ yang terdiri atas 70 CJH laki-laki dan 85 JCH perempuan. Mereka dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci melalui Embarkasi Juanda, 9 Juli mendatang.
Dari 155 CJH itu, kata Haris, sebanyak 40 CJH merupakan ibu rumah tangga dan 36 CJH merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN). Sedangkan sisanya beragam, mulai petani, pedagang, hingga pengusaha.
Terbanyak berasal dari Kecamatan Mayangan yakni, 44 CJH, disusul Kanigaran 34 CJH, Kedopok 28, Wonoasih 26, dan Kademangan 23.
"Rencananya 155 orang CJH bakal berangkat pada 9 Juli nanti. Rencananya pelepasan akan dilakukan oleh Walikota Probilinggo,” ujar Haris.
Ditanya soal turunnya jumlah JCH Kota Probolinggo pada 2019, Haris menjelaskan, terkait Siskohat.
Dikatakan berdasar data Siskohat, JCH Kota Probolinggo yang akan berangkat 2019 sesuai urutan dan porsi yang diambil dari November 2010 sampai Februari 2011. Jumlahnya sebanyak 155 CJH yang masuk dalam porsi sesuai ketentuan Siskohat.
"Jadi andaikata di tahun 2010 bulan November sampai dengan Februari 2011 yang mendaftar sebanyak 500 JCH atau 1.000 orang pendaftar, tentu CJH yang berangkat tahun 2019 ini akan semakin banyak,” ujar Haris.
Dengan kata lain, CJH pada 2019 ini menyesuaikan dengan banyaknya porsi haji yang telah masuk dalam Siskohat. Jadi tidak ada faktor lain yang menjadi penyebab turunnya jumlah CJH tahun 2019.
Disinggung kepastian teknis pemberangkatan, termasuk kelompok terbang (Kloter) untuk CJH Kota Probolinggo, Haris mengaku, belum bisa memastikan. Sebab hal-hal teknis seperti kloter masih akan dikoordinasikan lebih dulu. (isa)