Musik Patrol dan Produk UMKM Jember Dipamerkan di Yunani
Yunani merupakah negara Eropa yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia pada bulan September 1949 silam. Hubungan bilateral antara Indonesia-Yunani sudah berusia 75 tahun pada tahun 2024 mendatang.
Dalam 75 tahun hubungan Indonesia-Yunani akan diperingati pada tahun 2024 mendatang di Yunani. Indonesia menjadi negara istimewa dalam peringatan tersebut.
“Dalam peringatan 75 Tahun Hubungan Indonesia-Yunani, Indonesia akan menjadi satu-satunya negara yang akan menyumbangkan cendera mata sebagai tanda terima kasih kepada Yunani. Karena Yunani merupakan negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada September 1949,” kata Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Bebeb Abdul Kurnia Nugraha Djundjunan, Selasa, 24 Oktober 2023 malam di Kafe Tebing Taman Botani, Sukorambi, Jember.
Bebeb dalam sambutannya menyampaikan, kedatangannya ke Jember merupakan tindak lanjut atas pertemuan dengan Owner dari Boss Image Nusantara (BIN Cigar) Jember dan Bupati Jember Hendy Siswanto sebelumnya. Awal kedatangannya ke Jember, Bebeb hanya memandang Jember sebagai sebuah kota di bawah Surabaya, bertetangga dengan Lumajang dan Banyuwangi.
Namun, pasca pertemuan tersebut Bebeb menyadari banyak potensi Jember yang belum dikembangkan. Sejak saat itu muncul keinginan yang tak sekadar angan-angan, tetapi bisa disebut sebuah ambisi.
Tak sedikit produk UMKM Jember yang sudah diekspor ke luar negeri. Namun potensi tersebut belum dieksplorasi secara maksimal.
Dengan segala potensi yang dimiliki Jember, pria asal Bandung itu berencana memperkenalkan keistimewaan Jember ke Yunani. Tim dari Dubes RI untuk Yunani sudah mengambil berbagai sampel untuk dibawa ke Yunani.
Selain produk UMKM, Bebeb juga kepincut dengan musik patrol khas Jember. Bebeb melihat musik patrol khas Jember unik dan dinamis. Karakter yang ada dalam musik patrol Jember cukup disenangi warga Yunani.
“Jika tuhan mengizinkan, akan bekerja sama dengan Pemkab Jember membawa grup musik patrol Jember ke Yunani tahun depan. Kami akan mempersiapkan, termasuk sponsor,” pungkasnya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jember, Arief Tjahjono mengajak masyarakat Jember mengambil kesempatan yang langka dan mahal itu. Dubes RI untuk Yunani secara langsung melakukan endorse keistimewaan Jember.
“Sejauh ini, barang-barang Indonesia begitu sulit masuk ke Eropa. Kali ini akan langsung dibawa oleh KBRI. Ini kesempatan bagus,” kata Arief.
Dengan adanya kesempatan ini, mantan PJ Sekda Jember itu mengajak pelaku UMKM Jember agar keluar dari zona nyaman. Status usaha mereka harus naik level, tidak hanya juara lokal, tetapi harus juara internasional.
Sampai saat ini, berbagai produk ekspor diproduksi di Jember, salah satunya di Kecamatan Balung. Namun sayang, para pelaku UMKM di Balung belum naik level, sehingga hanya bisa memproduksi saja.
Produk mereka selama ini dikirim ke Bali. Kemudian produk tersebut akan diberi label di Bali sebelum akhirnya diekspor ke berbagai negara.
“Kerajinan di Balung, kami belum bisa menaikkan levelnya, karena lebih banyak dikirim dan dilabel di Bali. Ada produksi trompet Suku Maori dari Selandia Baru dibuat di Jember, termasuk bumerang,” pungkasnya.
Sementara Owner dari Boss Image Nusantara (BIN Cigar) Jember, Febrian Ananta Kahar mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan produk UMKM Jember bisa masuk ke Yunani, termasuk musik patrol.
“Ini kesempatan, produk Jember sudah banyak dibicarakan di Yunani, tetapi mereka selama ini hanya mendengar saja, belum pernah melihat langsung,” katanya.
Atas kesempatan tersebut, Febrian mengajak pelaku UMKM maupun pariwisata budaya harus berkreasi membuat warga Yunani tertarik. Salah satunya dengan melakukan kontak secara agresif dan mengirimkan sampel.
Setelah produk Jember selaras dengan selera masyarakat Yunani, maka baru menyelenggarakan pameran.
“Jember harus siap. Kita berada di zona nyaman, apak ah kita Sejahtera. Apakah tidak ingin menjadi perusahaan multi internasional. Itu saja pertanyaannya,” pungkasnya.