Musik Daul Pamekasan, Kini Mulai Tampil ke Manca Negara
Musik tradisional daul di Kabupaten Pamekaan, Madura, kini mulai dikenal dan diperbincangkan. Dalam lima tahun terakhir ini, musik tradisional ini mulai tampil di kegiatan nasional juga ke manca negara.
Musik daul awalnya dibunyikan saat patrol di kampung, atau membangunan orang saat sahur di bulan Ramadan tahun 1980-an. Musik tradisional ini juga kerap digelar pada malam takbiran menyambut lebaran.
Menurut Ketua Ikatan Musik Daul Pamekasan, Firman, telah beberapa kali tampil di event nasional maupun internasional. Setidaknnya sejak berdirinya organisasi yang merangkul para seniman ini dari tahun 2007 silam. Seperti tampil parade budaya nasional di Senayan, Jakarta, tepatnya saat Covid-19. Kemudian tampil di Singapura di bawah binaan Khairil Untung pada tahun 2018.
"Pada waktu covid-19 kami pernah tampil secara virtual bersama kementerian, pada saat itu kami tampil di Toron Samalem,” Firman saat bertemu Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, Rabu 9 Agustus 2023, lalu.
Selain itu, musik daul Pamekasan juga pernah memeriahkan festival gamelan Yogyakarta. Masyarakat Yogyakarta antusias dan dibuktikan dengan membeludaknya pengunjung yang ingin menyaksikan antraksi musik daul Pamekasan. Saat tampil di Yogyakarta, ada perwakilan dari Australi, Jepang, dan Belanda.
"Masyarakat Yogyakarta sangat antusias dengan adanya musik daul itu, sampai merangsek masuk ke taman budaya. Pada saat covid-19, Yogyakarta juga minta tampil secara virtual" terangnya.
Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin mengapresiasi eksistensi para pelaku seni di daerahnya bisa tampil di berbagai even nasional maupun internasional. Tentu ini merupakan bagian dari potensi daerah yang perlu dilestarikan warga Pamekasan.
"Kami akan tetap mendukung kreatifitas pekerja seni supaya tetap eksis di era revolusi industri seperti sekarang, terutama musik daul ini," tutup mantan Kepala Bappeda Jawa Timur tersebut.
Advertisement