Museum De Javasche Bank Surabaya, Cagar Budaya Penyangga Ekonomi
Gedung De Javasche Bank Surabaya terletak di Jalan Garuda Nomor 1, Krembangan, Surabaya. Gedung yang kini berstatus sebagai museum, jadi saksi bisu perjalanan perekonomian Surabaya sejak masa kolonial Belanda hingga era merdeka.
De Javasche Bank dahulu dipakai sebagai bank sentral untuk mengatur dan mengurusi perekonomian, khususnya mengenai uang di Hindia-Belanda.
Cikal bakal Bank Indonesia ini, dahulu banyak dibangun Belanda di wilayah kekuasaan kolonialnya. Di Kota Surabaya, bank ini berdiri tahun 1829.
Sekarang, kantor De Javasche Bank Surabaya dijadikan sebagai cagar budaya yang dipegang langsung oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Surabaya.
Ngopibareng.id berkesempatan mengunjungi gedung ini pada Jumat, 17 November 2023.
Gedung yang dibangun dengan gaya arsitektur gaya Neo-Renaissance dan Romawi-Yunani itu, memiliki beberapa lantai.
Di lantai bawah tanah atau basement, terdapat dua ruangan museum yaitu Ruang Pusaka dan Ruang Khazanah.
Pada Ruang Pusaka terdapat berbagai macam koleksi museum, seperti mesin penghancur uang, mesin telegraf, mesin penghitung uang logam, serta mesin penyortir uang kertas.
Aji, pemandu Museum Gedung De Javasche Bank Surabaya, menyebut berbagai peralatan yang tersimpan ini digunakan oleh Bank Indonesia pada periode 1980 an hingga 2000 an. Sementara itu untuk peralatan perbankan pada masa kolonial, tidak lagi tersimpan di sini
"Peralatan yang digunakan pada masa kolonial sudah tidak di sini lagi. Mungkin sudah hilang atau dihancurkan saat Belanda menyerah kepada Jepang tahun 1942," ujar Aji, kepada Ngopibareng.id.
Pada ruangan selanjutnya, Ruang Khasanah, tersimpan beberapa koleksi seperti spesimen uang-uang kertas masa kolonial dan republik, rak penyimpanan uang berbahan besi masa kolonial, brankas, dan lorong pengaman yang berisikan cermin.
Ruangan ini juga dilengkapi lemari berlapiskan baja dan tralis pelindung berbahan besi, yang dulunya digunakan untuk menjaga keamanan uang yang disimpan di sana.
"Dulu kan tidak ada kamera pengaman serta petugas yang berjaga setiap saat, makanya keamanannya diperketat lewat berbagai peralatan tersebut," ujar Aji.
Beranjak menuju Main Hall atau bangunan utama De Javasche Bank, terdapat sebuah mesin kliring otomatis yang dipergunakan pada tahun 1980an. Mesin kliring merupakan sebuah sistem untuk memproses peredaran uang yang dilakukan oleh bank-bank di Indonesia.
Main Hall merupakan bangunan utama dari De Javasche Bank. Pada tempat ini, kegiatan yang melibatkan para nasabah dan pegawai berlangsung.
Terdapat bilik-bilik teller berbahan dasar kayu yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya transaksi. Main Hall ini juga merupakan tempat bekerja direksi dan pimpinan dari De Javasche Surabaya.
De Javasche Bank Surabaya buka dari hari Rabu-Minggu sejak pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Para pengunjung tidak perlu cemas untuk berkunjung ke sini karena tidak dikenakan biaya tiket serta terdapat pemandu untuk memberikan penjelasan bagi setiap koleksi yang dipajang dan terpasang.
Advertisement